Ekonomi

Indonesia Economic Summit (IES) 2026 Bangun Ekonomi yang Lebih Inklusif

INDOPOSCO.ID – Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam iklim bisnis, Indonesian Business Council (IBC) akan menggelar Indonesia Economic Summit (IES) 2026 pada 3-4 Februari 2026 di Hotel Shangri-La, Jakarta, dengan mengusung tema “Coming Together to Boost Resilient Growth and Shared Prosperity”.

Forum strategis tahunan ini dirancang untuk mempertemukan pemerintah, pembuat kebijakan, pelaku bisnis dan industri, akademisi, serta pakar dan pemikir global dalam rangka mendorong kolaborasi strategis dan merumuskan langkah konkret untuk pembangunan ekonomi nasional yang lebih inklusif.

“IES 2026 menyatukan pemerintah, pemimpin bisnis, dan pakar global untuk mendorong pertumbuhan inklusif dan memperkuat daya saing Indonesia. Forum ini dirancang untuk menjadi corong bagi para pemimpin bisnis Indonesia, untuk menyampaikan masukan dalam penyempurnaan kebijakan dan mendorong tercapainya good economic governance,” ujar Ketua Dewan Pengawas IBC Arsjad Rasjid.

Chief Executive Officer (CEO) IBC Sofyan Djalil menyampaikan, kekuatan IES 2026 terletak pada integrasi pemikiran dan aksi nyata. Setiap sesi dirancang untuk menghasilkan solusi implementatif melalui task force lintas sektor, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), dan project matchmaking.

Dengan melibatkan pemerintah, pelaku usaha, dan pakar global, forum ini menghadirkan agenda strategis yang dapat diterapkan langsung untuk memberikan dampak nyata bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia.

“Sesi dalam IES difokuskan untuk menghasilkan solusi konkret, dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi inklusif dan strategis, sehingga posisi Indonesia semakin kokoh di tengah ketidakpastian global. Dunia usaha membutuhkan kepastian hukum dan regulasi yang konsisten, lebih lanjut, harmonisasi kebijakan antar-kementerian dan penguatan kemitraan publik-swasta menjadi kunci untuk menarik minat investasi,” lanjut Sofyan.

IES 2026 akan membahas isu strategis seperti industrialisasi & investasi berkualitas sebagai mesin pertumbuhan, talenta & adopsi AI yang nyata, transisi energi & pasar karbon, serta diversifikasi ekspor dan ketahanan rantai pasok.

“Sebagai negara dengan potensi ekonomi yang besar, Indonesia perlu memperkuat daya saingnya di tingkat global. IES 2026 akan menjadi wadah untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat terwujud, serta untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kancah regional dan global,” tambah Arsjad.

Selain itu, program “IBC in Action” hadir sebagai bentuk nyata dari hasil studi IBC, termasuk pengelolaan sampah, peningkatan kesejahteraan pekerja migran, dan berbagai inisiatif pembangunan strategis lainnya.

Inisiatif ini menegaskan peran aktif sektor swasta dalam mendukung pembangunan nasional, bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan solusi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak nyata.

“Dengan semua inisiatif ini, kami berharap IES 2026 dapat menjadi sebuah platform kredibel bagi pemerintah dan dunia usaha untuk merumuskan agenda strategis, menciptakan solusi konkret, membangun ekosistem berkelanjutan, dan memperkuat fondasi ekonomi nasional agar Indonesia mampu bersaing secara efektif di tingkat regional maupun global melalui mekanisme monitoring dan knowledge sharing yang terjadi,” tutup Arsjad. (srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button