AMPUH Bahas Persiapan Pembukaan Umrah di Munas Perdana

INDOPOSCO.ID – Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah Haji (AMPUH) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Perdana di Tangerang Selatan, Banten.
Ketua Umum AMPUH Indonesia, Abdul Aziz menjelaskan, pelaksanaan kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, dilaksanakan dengan sangat ketat dan terus berkoordinasi dengan gugus tugas setempat, agar bisa berjalan lancar sesuai harapan.
“Untuk menghindari penyebaran virus Covid-19, mekanisme pelaksanaan acara dilakukan secara online dan offline. Bagi yang hadir secara online diwajibkan mendaftarkan diri melalui aplikasi barcode yang telah disediakan untuk screning atau pengecekan kesehatan, sehingga yang hadir diharapkan benar-benar sehat. Alias tidak terpapar virus Covid-19,” pungkas pria lulusan pendidikan S3 (Doktoral) ini, kepada media, Kamis (25/3/2021).
Selain membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) melalui komisi-komisi yang dibentuk juga membahas persiapan pembukaan umrah dan haji tahun ini oleh pemerintah Kerjaan Saudi Arabia. Apalagi 17 Mei mendatang pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dijadwalkan akan membuka penerbangan internasional.
“Mudah-mudahan umrah tahun ini kembali dibuka. Dan dengan semakin gencarnya program vaksin Covid-19 yang dilakukan pemerintah, virus Covid-19 bisa segera hilang dari Indonesia,” ujarnya.
Lanjut dia, asosiasi AMPUH Indonesia mendukung penuh kebijakan pemerintah, dalam mempersiapkan penyelenggaraan haji tahun ini.
“Apapun yang diputuskan pemerintah, pasti yang terbaik untuk jemaah. Dan kami akan mendukung penuh kebijakan itu. Termasuk program vaksin untuk jemaah haji dan umrah yang sudah diusulkan Kementerian Agama kepada Gugus Tugas Covid-19, beberapa waktu lalu, kami dukung penuh,” tambahnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal AMPUH Indonesia, Wawan Suhada mengimbau seluruh peserta untuk menjalankan protokol e-Ticketing sebagai syarat memasuki area Munas I AMPUH.
“Harap disimpan e-Ticket tersebut karena setiap pengunjung memiliki QR Code yang identik. Pola ini kami gunakan sebagi bagian dari penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, agar setiap peserta tidak perlu lagi mengisi dan menandatangani daftar hadir, sehingga tidak menyebabkan antrian yang panjang. Semoga acara Munas I AMPUH berjalan dengan baik,” ujarnya.
Dan, sambung dia, bagi peserta yang tinggal di luar pulau Jawa, khususnya beberapa Dewan Pengurus Wilayah AMPUH Indonesia, yang tersebar di luar pulau Jawa, serta masyarakat bisa mengakses jalannya Munas ini dengan Melalui aplikasi zoom meeting,
“Hal ini dilakukan sekali lagi sebagai bagian protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19,” terang Wawan.
Ia juga menambahkan, tak menutup kemungkinan dari hasil Munas ini juga akan direkomendasikan kepada pemerintah, usulan-usulan terbaik untuk peningkatan penyelenggaraan umrah dan haji tahun ini.
Apalagi, diprediksi penyelenggaraan umrah dan haji tahun ini, akan memicu kenaikan biaya perjalanan. Hal itu muncul sebagai dampak keluarnya kebijakan karantina yang dilakukan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dan Indonesia.
“Mudah-mudahan haji tahun ini bisa dibuka untuk Indonesia. Perlu diketahui, kegiatan munas ini dilakukan selama dua hari. Mulai Senin – Selasa 23 – 24 Maret. Dimulai pukul 12.00 WIB sampai selesai. Diikuti ratusan peserta secara offline dan online. Khusus offline pesertanya terbatas,” tutur Wawan.
Ia kembali menambahkan organisasi AMPUH siap membantu pemerintah mengatasi isu-isu hoaks yang beredar di tengah-tengah masyarakat, akhir-akhir ini. Seperti soal Raja Salman akan membuka kuota secara penuh untuk keberangkatan haji tahun ini. Dan juga soal Indonesia tak bisa berangkat haji 2020 karena memiliki hutang akomodasi yang belum dibayar.
“Isu-isu ini tentu meresahkan masyarakat. Dan kami bersama pemerintah akan terus memberikan edukasi informasi haji yang benar kepada masyarakat,” pungkas Wawan. (ibs)