Nasional

Wacana Periodesasi Presiden Sudah Usang

INDOPOSCO.ID – Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menuturkan, wacana periodesasi presiden sudah menjadi diskusi usang. Isi periodesasi presiden tersebut pernah muncul juga pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Setiap rezim wacana ini sudah beberapa kali didengungkan, seperti pada masa Presiden SBY. Tapi kondisi saat ini lebih tepat, karena kekuasaan sekarang dominan. Presiden dari PDI Perjuangan, Ketua DPR PDI Perjuangan dan Ketua MPR dari Golkar yang menjadi mitra PDI Perjuangan,” ujar Dedi Kurnia Syah melalui gawai, Selasa (16/3/2021).

Kendati munculnya periodesasi presiden tersebut, menurut Dedi, akan membawa dampak negatif pada regenerasi politik. Sementara regenerasi politik penting agar demokrasi tumbuh.

“Kalau diperlukan wacana merubah masa kerja presiden akan lebih jauh penting bukan periodenya yang dirubah. Tetapi durasi kepresidenannya,” katanya.

Ia menjelaskan, kalau masa presiden saat ini lima tahun. Maka durasi tersebut bisa diusulkan misalnya delapan atau sepuluh tahun. Dengan pembatasan setiap presiden satu periode.

“Ini akan lebih baik. Presiden sekarang, dengan 2 periode, hanya memiliki efektivitas tidak sampai 8 tahun. Kenapa? Karena, satu tahun menjelang masa habis, dia akan mempersiapkan dengan kontestasi politik. Dan 1 tahun setelah pilpres disibukkan dengan susunan kabinetnya. Jadi dari 5 tahun yang efektif hanya 3 tahun,” terangnya.

Namun dengan durasi presiden yang lebih lama, maka ujar Dedi, akan jauh lebih efektif. Selain itu, penggunaan anggaran untuk pelaksanaan Pilpres dan pemilu pun jauh lebih sedikit.

Ia mengingatkan, ambisi periodesasi presiden akan menuai polemik di masyarakat. Karena, konsep tersebut sudah cukup ideal. Kendati, masa durasi jabatan presiden saat ini terlalu singkat.

“Saya kira bukan wacana periodesasi presiden ya. Tapi lebih, bagaimana wacana durasi presiden,” ucapnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button