Nasional

Pendiri Ingin Demokrat Kembali sebagai Partai Modern dan Terbuka

INDOPOSCO.ID – Salah satu Pendiri Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, sejak awal Partai Demokrat didirikan sebagai partai modern dan terbuka. Namun dalam perjalanannya tidak demikianhingga akhirnya kepercayaan masyarakat pun merosot.

“Itulah landasan kita berjuang, yang ditanamkan oleh Para Pendiri pada saat awal,” ujar dia, seperti dikutip, Selasa (23/2/2021).

“Rekam jejaknya masih ada, saksi dan orang-orangnya masih lengkap sehat wal afiat,” lanjutnya.

Dia menjelaskan, meskipun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menahkodai langsung sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan kala itu masih menjabat Presiden, namun Partai Demokrat di pemilihan umum (Pemilu) 2014 perolehannya malah menurun menjadi 10,19 persen.

Bahkan setelah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gagal dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, SBY menobatkan AHY sebagai Komandan Tugas Utama (Kogasma) yang fungsinya memenangkan Pemilu 2019.

“Sejatinya, kemampuan AHY dalam membawa kemenangan Partai Demokrat sudah diuji-cobakan pada Pemilu 2019. Namun alhasil bukannya perolehan Partai Demokrat naik atau bertahan, tetapi malah menurun menjadi 7,7 persen,” ujar Max Sopacua, yang pernah menjadi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, seperti dikutip, Selasa (23/2/2021).

Masih segar dalam ingatan Max, usai Kongres Pertama Partai Demokrat di Bali 2005 kemudian dilanjutkan dengan diselenggarakannya Musyawarah Daerah (Musda) di provinsi dan Musyawarah Cabang (Muscab) di kabupaten/kota. Berbondong-bondong para Gubernur dan Bupati masuk memimpin, mengambil posisi menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC).

“Dan tidak ada yang mengusik mempertanyakan, kapan kepala daerah yang bergabung ke Partai Demokrat pada saat itu, membuat KTA? Oleh karena sejatinya Partai Demokrat memang berasaskan Partai Modern dan Terbuka,” ungkapnya.

Menurutnya, sebagai akibat sinergisitas putra-putra terbaik itulah, mulai dari kepemimpinan nasional dan bergabungnya putra-putra terbaik di masing-masing daerah maka Partai Demokrat menjadi pemenang di Pemilu 2009.

“Pasca 2009, selanjutnya berubah menjadi babak baru, setelah Anas Urbaningrum digantikan SBY menjadi Ketua Umum produk KLB di Bali 2013, dan putranya Edy Baskoro Yudhoyono tetap menjadi Sekretaris Jenderal. Maka mulai saat itulah masyarakat menyetempel Partai Demokrat adalah Partai Keluarga,” ungkapnya.

“Maka inilah yang melandasi kader Partai Demokrat menggugat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) jilid 2,” lanjut Max. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button