Nasional

Al Harokah Barokah

Oleh: Lutfi Nugraha MA

INDOPOSCO.ID – Ketika itu kondisi dakwah sedang sulit-sulitnya. Abu Thalib, Sang Pelindung meninggal dunia. Enam bulan berikutnya, Khadijah tercinta pun menyusul pergi. Dakwah kian berat. Pelindung dan penyemangat sudah tiada. Makkah semakin barbar. Nyawa kian murah. Bukan hanya dakwah Islam yang terancam, namun seluruh nyawa diri beserta keluarga sudah di ujung tanduk.

Dalam kondisi seperti ini, apakah Rasulullah hanya berdiam diri lalu berharap mukjizat turun? Apakah Rasulullah diam sambal berpangku tangan dengan alibi tawakkal? Tidak! Nabi berstrategi dengan para sahabat.

Untuk apa? Bergerak! Sambil terus mencoba bertahan dan melawan sebisanya. Rasulullah bersama para sahabat bergerak, sekuatnya, semampunya, mengerahkan segala daya sebisanya, baru kemudian Rasulullah bertawakkal kepada Rabb-nya.

Itulah makna hakiki dari Al Harokah Barokah, “Bergerak Itu Berkah”. Bergeraklah saudaraku, karena gerakan itu mencerminkan bahwa diri kita belum ‘habis’. Kita masih berharga. Kita masih patut diperhitungkan. Masuk ke gelanggang para pejuang hidup. Bergeraklah, karena dengannya akan turun keberkahan dan kebaikan.

Bergeraklah, sebagaimana air yang bergerak akan terus jernih dibandingkan air yang mengendap. Di tengah kondisi seperti hari ini, susunlah rencana, libatkan mereka yang kita percaya punya integritas tinggi, lalu secara perlahan mulailah bergerak ke arah yang lebih produktif.

Bergeraklah dengan fisik, tidak hanya duduk menunggu nasib baik. Bergeraklah dengan ide kreatif, ambil langkah-langkah strategis yang proaktif dan produktif. Lalu bergeraklah membangun networking dengan membuka komunikasi kepada mereka yang juga sedang bergerak mencari partner yang senyawa. Al Harokah Barokah, “Bergerak Itu Berkah”. Bismillaah… (srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button