Puluhan Warga Binaan Lapas Cipinang Dapat Remisi Khusus Hari Raya Waisak 2024

INDOPOSCO.ID – Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, menerima remisi khusus atau pengurangan masa tahanan pada Hari Raya Waisak 2568 BE tahun 2024.
Penyerahan remisi khusus kepada 49 WBP yang beragama Buddha tersebut dilaksanakan di Vihara Ariyasacca di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Lapas Kelas I Cipinang, Moh. Fadil, mengatakan bahwa remisi diberikan kepada narapidana yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif.
“Seperti telah menjalani pidana minimal 6 bulan, tidak terdaftar dalam register F, serta aktif mengikuti program pembinaan di dalam lapas,” katanya dalam keterangan, Kamis (23/5/2024).
Menurutnya, dari 71 warga binaan beragama Buddha di lapas tersebut, hanya 49 yang diusulkan mendapatkan remisi khusus Hari Raya Waisak.
“Dari 49 warga binaan itu, satu orang mendapatkan remisi khusus (RK) II yang membuatnya langsung bebas,” ujarnya.
Fadil mengingatkan narapidana yang mendapatkan remisi untuk selalu menjaga sikap dan perilaku sehari-hari di lingkungan lapas serta aktif dalam kegiatan atau program pembinaan di Lapas Kelas I Cipinang.
“Pemberian remisi khusus ini adalah bentuk perhatian dan penghargaan bagi narapidana yang berkelakuan baik dan tidak melanggar peraturan,” kata dia.
“Jika sudah berkelakuan baik dan memenuhi syarat administratif serta substantif, remisi akan diusulkan,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pemberian remisi adalah hak seluruh warga binaan, dia juga berharap remisi ini bisa menjadi penyemangat bagi semua narapidana dan memotivasi yang lain untuk berubah ke arah yang lebih baik dalam berperilaku.
Sementara itu, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang memberikan Remisi Khusus kepada sembilan warga binaan beragama Buddha.
Remisi ini diberikan oleh Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali, secara simbolis kepada salah satu perwakilan warga binaan Rutan Cipinang.
Sukarno menyampaikan kepada seluruh warga binaan beragama Buddha agar perayaan Waisak ini menjadi momen yang penuh makna dan berkah.
“Meski berada di balik jeruji besi, semangat dan makna Hari Raya Waisak harus tetap dirasakan dan dijalani dengan sepenuh hati,” kata dia.
Ia menambahkan jadikan ajaran Sang Buddha sebagai pemandu dalam menjalani hari-hari.
“Meningkatkan kebajikan, dan kebersamaan di antara sesama warga binaan,” pungkasnya. (fer)