Megapolitan

Kota Tangerang Terapkan PTM 100 Persen

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas 100 persen mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai Senin (3/1/2022).

Kepala Dinas Pendidikan, Jamaluddin mengungkapkan kebijakan kapasitas kelas sudah 100 persen ini berlaku berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Namun PTM masih seminggu dua sampai tiga kali. Sisanya, pembelajaran masih dilakukan secara daring seperti biasanya.

“Secara teknis sebenarnya diatur masing-masing sekolah. Misalnya dua hari pertama kelas IX dan selanjutnya. Sedangkan untuk fasilitas penerapan protokol kesehatan (prokes) masih sama seperti biasanya. Kabijakan kantin juga masih sama ditutup, istirahat atau makan minum masih dilakukan di masing-masing kelas,” ujar Jamal, Senin (3/1/2022).

Jamal menuturkan, untuk aktivitas ekstrakurikuler sudah boleh digelar. Namun, secara teknis aktivitasnya hanya diperbolehkan di ruang kelas masing-masing.

Baca Juga : Kemendikbudristek: Usai Januari 2022 Orangtua Tidak Bisa Memilih PTM Atau PJJ

“Minggu pertama ini, masih akan kita evaluasi bagaimana dengan konsep dua hari dan kapasitas 100 persen ini. Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan harinya bisa ditambah hingga berstatus normal kembali,” jelasnya.

Diketahui, sekolah yang menggelar PTM terbatas dengan kapasitas 100 persen di Kota Tangerang yakni 420 TK, PAUD dan KB, serta 445 SD dan 201 sekolah tingkat SMP. Salah satunya, SMP Negeri 24 Kota Tangerang, yang hari pertama dimulai dengan siswa kelas IX.

Kepala SMPN 24 Kota Tangerang, Bustomi menjelaskan secara persiapan tidak terlalu rumit. Ia mengaku segala pengetatan prokes sudah berlangsung sejak awal. Mulai dari fasilitas cek suhu, cuci tangan, hand sanitizer hingga masker pengganti.

Bustomi mengaku telah memperkuat Satgas Sekolah dan Satgas Kelas dengan lima siswa di setiap kelasnya. Tak sekadar menegur teman kelas yang lalai akan prokes, seperti melepas masker atau tak mencuci tangan. Para Satgas juga bertugas untuk memperhatikan kondisi kesehatan siswa atau teman sekelasnya, apakah dalam kondisi baik-baik saja atau butuh penanganan.

“Hampir 98 persen siswa dan guru kami sudah divaksinasi, begitu juga dengan para keluarganya. Sisanya, tinggal mereka yang punya komorbit sehingga masih perlu konsultasi dokter untuk proses vaksinasi. Pastinya, setiap kelas ada guru yang standby selalu di kelas, untuk mengajar, mengawasi dan memantau setiap gerak siswa kami,” katanya. (dam)

Back to top button