Megapolitan

Wajah Baru TIM Terinspirasi Lirik Lagu “Rayuan Pulau Kelapa”

INDOPOSCO.ID – Arsitek Andra Matin mengungkapkan wajah baru pada salah satu desain bangunan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) terinspirasi dari lirik lagu” Rayuan Pulau Kelapa” karya Ismail Marzuki (1914-1958).

“Bangunan ini memang cocoknya hanya di TIM. Inspirasinya dari lagu ciptaan Ismail Marzuki, ditransfer ke bentuk tinggi rendah not balok,” tutur Andra seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa (28/9).

Andra menuturkan salah satu bangunan baru dengan rancangan unik di TIM, yaitu Perpustakaan serta Wisma Seni atau disebut Gedung Panjang.

Andra mengatakan beberapa bait lirik lagu Rayuan Pulau Kelapa yang menjadi inspirasi terbentuk bangunan Gedung Panjang TIM, yaitu “Tanah Airku Indonesia. Negeri elok amat kucinta. Tanah tumpah darahku yang mulia, yang kupuja sepanjang masa. Tanah Airku aman dan makmur, Pulau Kelapa yang amat subur”.

Dituturkan Andra, kata-kata pada syair lagu itu menyiratkan pada simbol dan rakyat harus mencintai negara.

“(Liriknya) benar-benar terasa kalau kita harus mencintai negara kita. 3 not digabung jadi satu fasad. Fasadnya disusun secara acak,” tutur Andra.

Sebagai deskripsi, bangunan yang dikenal sebagai Gedung Panjang itu terlihat memanjang di lahan yang dulu jadi pusat kuliner di TIM.

Bagian gedung 14 lantai itu nampak berundak-undak dari kejauhan, tidak rata seperti bangunan tinggi konvensional dan juga terdapat pula elemen motif tumpal dari batik Betawi pada bangunan.

Tidak hanya sebagai estetika menurut Andra, hal itu bertujuan untuk mereduksi sinar matahari ke area perpustakaan sehingga menjadi lebih sejuk.

Fasilitas di Gedung Panjang terdiri dari Galeri Seni, Perpustakaan Umum, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Kantor Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Ruang Diskusi Komite Seni serta Wisma Seni.

Gedung Panjang TIM ini masuk tahap satu revitalisasi TIM yang sampai pekan ke-111 progres realisasi bangunan ini mencapai 98,20 persen.

Sedangkan, Gedung Parkir Panjang dan Masjid Amir Hamzah sudah mencapai 100 persen sehingga secara keseluruhan realisasi pembangunan revitalisasi TIM tahap satu mencapai 98,70 persen.

Untuk tahap kedua revitalisasi TIM, realisasi pengerjaan mencapai 32,40 persen hingga memasuki pekan ke-30 dengan rincian Planetarium serta Pusat Pelatihan sebesar 27,53 persen, Graha Bhakti Budaya (40,87 persen), Teater Halaman (24,60 persen), serta Gallery Annex progresnya (78,38 persen).

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) alias Jakpro berkomitmen menghadirkan tampilan baru TIM yang sejalan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadikan TIM sebagai pusat wisata edukasi kesenian serta kebudayaan terbaik di belahan bumi selatan.

Dengan berbagai keunggulan serta mengusung konsep “mixed-use building”, TIM akan menjadi “Urban Art Center” dan “Creative Hub” di Kota Jakarta serta Indonesia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan revitalisasi Taman Ismail Marzuki menjadi ikon dan pusat kegiatan kesenian dan kebudayaan dunia dengan infrastruktur, dan konten kesenian bertaraf internasional, sehingga TIM sebagai destinasi wisata budaya unggul dan menjadi salah satu ikon kota yang berkarakter.

Anies juga menginginkan TIM menjadi satu ekosistem kesenian kebudayaan Jakarta, tempat bagi pelaku seni di Jakarta, pelaku seni nasional untuk bisa berkolaborasi menunjukkan karyanya lewat proses audisi ketat melalui Dewan Kesenian Jakarta.

Ruang ketiga

Sementara itu, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakpro Nadia Diposanjoyo mengajak masyarakat khususnya masyarakat Jakarta memanfaatkan TIM sebagai ruang ketiga untuk mengembangkan kreativitas serta mengekspresikan talenta seni maupun budaya.

Terlebih, TIM dibangun dengan konsep” mixed- use building” yang unik karena mengakomodasi kebutuhan seni, budaya serta edukasi.

Karenanya, TIM akan menjadi wadah “creative hub industry” yang mengakomodir kebutuhan zaman yang berkontribusi terhadap peningkatan peluang ekonomi kreatif di Tanah Air.

“TIM hadir untuk menjawab tantangan serta peluang ekonomi inovatif di Tanah Air,” ucap Nadia.

Nadia juga mengajak warga untuk bekerja sama menjaga serta melestarikan budaya Indonesia dengan memanfaatkan peran TIM sebagai “Urban Art Center” serta “Creative Hub”.

“TIM juga bisa menjadi tempat untuk kita melestarikan sekaligus mengkampanyekan kebudayaan dan kesenian Indonesia sesuai dengan zamannya,” tutur Nadia. (mg2)

Back to top button