Internasional

Israel Dihantam Rudal, Netanyahu Kirim Ancaman Nyata ke Pemimpin Iran

INDOPOSCO.ID – Kamis (19/6/2025) malam yang mencekam menjadi babak baru dalam konflik mematikan antara Israel dan Iran. Rudal-rudal Iran menghantam wilayah selatan Israel, termasuk serangan langsung yang merusak Pusat Medis Soroka di Beersheba.

Serangan ini menandai hari ke-7 eskalasi bersenjata antara dua musuh bebuyutan di kawasan Timur Tengah. Layanan darurat Israel, Magen David Adom (MDA), mengonfirmasi bahwa sedikitnya 89 orang terluka dalam gelombang serangan terbaru.

“Serangan rudal Iran kali ini sangat terkoordinasi dan menghantam beberapa sasaran strategis. Kami menangani puluhan korban, termasuk di sekitar fasilitas medis,” kata juru bicara MDA dalam pernyataan resmi, Jumat (20/6/2025).

Meskipun tidak ada korban jiwa yang dikonfirmasi dari serangan tersebut, dampaknya terasa luas. Soroka Medical Center, salah satu rumah sakit utama di Israel selatan mengalami kerusakan struktural dan operasional.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan cepat merespons serangan ini dengan nada keras. Dalam pidato yang disiarkan secara nasional, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan tinggal diam.

“Para pemimpin Iran harus tahu, mereka akan membayar harga yang sangat mahal atas agresi ini,” ujar Netanyahu dengan nada penuh amarah.

“Israel memiliki kekuatan, dan kami tidak akan ragu menggunakannya,” tambahnya.

Iran, di sisi lain, melalui media resminya menyatakan bahwa rudal-rudal tersebut ditujukan ke fasilitas intelijen Israel dan pusat komando militer yang berlokasi dekat rumah sakit. Klaim ini belum dikonfirmasi secara independen.

Sebagai sinyal balasan, militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi kepada penduduk di dua kota penting Iran, yakni Khondab dan Arak. Kedua kota ini dikenal memiliki fasilitas nuklir yang sensitif.

“Kami menyerukan kepada seluruh warga sipil di Khondab dan Arak untuk segera mengungsi demi keselamatan mereka,” demikian bunyi pengumuman dalam bahasa Arab dan Farsi yang disebarkan militer Israel melalui berbagai kanal digital dan radio.

Langkah ini dipandang banyak analis sebagai ancaman terselubung bahwa fasilitas nuklir Iran mungkin menjadi target berikutnya. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button