Pakar Singgung Siasat Licik AS di Balik Serangan Israel ke Iran

INDOPOSCO.ID – Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) dan Sekolah Tinggi Hukum Militer Hikmahanto Juwana menyebut, Israel merupakan perantara yang dimanfaatkan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang Iran. Mengingat pengeboman terjadi di tengah negosiasi kritis antara AS dan Iran mengenai program nuklir.
Bagi Negeri Paman Sam julukan AS itu bila langsung menyerang Iran, maka tidak ada dasar dalam hukum internasional. AS akan dituduh melanggar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Hukum Internasional.
Hukum Internasional hanya membolehkan penggunaan kekerasan untuk dua alasan. Pertama untuk membela diri dan kedua dalam rangka dimandatkan oleh PBB.
“Oleh karenanya Israel dijadikan proxy oleh AS untuk melakukan penyerangan ke Iran, dengan alasan hak membela diri,” kata Hikmahanto kepada INDOPOSCO melalui gawai, Jakarta, Sabtu (14/6/2025).
Namun, hak bela diri ini didasarkan tindakan antisipatif atau anticipatory self defense. Dalih tersebut dilakukan mengingat Iran menurut Israel membangun kempuan senjata nuklirnya untuk menyerang Israel. “Oleh karenanya mengantisipasi hal tersebut Israel menyerang lebih dahulu Iran,” ucap Hikmahanto.
Iran telah melakukan serangan balik. Dalam kondisi tersebut, bisa saja AS akan menyerang balik Iran dengan alasan keduanya memiliki perjanjian keamanan.
“Perjanjian keamanan ini mirip dengan Pasal 5 Perjanjian NATO. Intinya serangan terhadap Israel merupakan serangan terhadap AS dan karenanya AS bisa melakukan serangan ke Iran,” imbuh Hikmahanto.
Serangan Israel telah dilancarkan ke Iran pada, Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat. Kedua negara itu saling melakukan pengeboman. Sejumlah korban berjatuhan dari dua negara tersebut.
Kantor Berita semi-resmi Iran, Tasnim News Agency melaporkan bahwa ledakan terdengar di lingkungan Hakimiyeh dan Teheranpars di bagian timur Teheran baru-baru ini.
“Sebelumnya, kami telah melaporkan bahwa bandara internasional Mehrabad di Teheran dihantam dua proyektil yang mengakibatkan kebakaran besar,” tulis Tasnim News Agency dilansir dari Al Jazeera. (dan)