Pertemuan Ketua DPR dan Sekjen Partai Komunis Vietnam, Perkuat Hubungan Bilateral hingga Soliditas Hadapi Dinamika Global

INDOPOSCO.ID – Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan kehormatan H. E. Mr To Lam, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam. Pada pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk meningkatkan hubungan di sektor ekonomi, perdagangan, hubungan antar parlemen hingga hubungan dengan masyarakat.
Puan mengungkap, hubungan baik antara Indonesia dan Vietnam sendiri sudah berlangsung selama 80 tahun.
“Hubungan ini sudah berjalan dimulai dengan satu modal yang sangat baik yaitu hubungan baik antara kedua founding father yaitu Presiden Soekarno dengan Presiden Ho Chi Minh yang merupakan sama-sama founding father dari kedua negara,” kata Puan dalam konferensi pers yang dilakukan di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Menurut Puan, Indonesia dan Vietnam juga membuka diri untuk bersama bertukar pengalaman soal efisiensi anggaran. Sebab, kedua negara diketahui saat ini sedang menerapkan efisiensi.
Pemerintah Vietnam sendiri melakukan reformasi struktural besar-besaran dengan memangkas jumlah kementerian dan lembaga pemerintah dari 30 menjadi 22. Langkah ini diambil untuk menghemat anggaran pemerintah.
“Apapun yang menjadi keputusan dari kedua negara ini, Indonesia dan Vietnam tentu saja pasti didasari oleh keinginan atau landasan bagaimana yang terbaik untuk kedua negara tersebut sesuai dengan pemikiran dan kebutuhannya masing-masing, jadi tentu saja terkait dengan bertukar pikiran ya itu akan menjadi sangat baik,” jelas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Tak hanya berbicara soal meningkatkan hubungan di sektor ekonomi, perdagangan, hubungan antar parlemen hingga hubungan dengan masyarakat, baik Puan dam To Lam juga sepakat agar Indonesia dan Vietnam saling menjaga soliditas ASEAN. “Karena dalam dinamika dunia global seperti ini bukan hanya di Asia Tenggara tapi juga di dunia dibutuhkan soliditas negara-negara ASEAN untuk lebih kuat lebih solid dalam bergotong-royong membangun negaranya masing-masing dan juga menjaga kawasan yang ada di Asia Tenggara, khususnya negara-negara ASEAN,” imbuhnya.
Puan menekankan bahwa di tengah berbagai tantangan global, termasuk konflik dan perang yang terjadi di berbagai belahan dunia, negara-negara ASEAN harus memperkuat kerja sama dan solidaritas demi menjaga stabilitas kawasan.
“Dibutuhkan soliditas negara-negara ASEAN untuk lebih kuat, lebih solid dalam bergotong royong membangun negaranya masing-masing dan menjaga Asia Tenggara secara khusus,” ujar Puan dalam konferensi pers usai pertemuan.
Menurutnya, hubungan Indonesia dan Vietnam telah memiliki fondasi yang kuat, terutama karena didasarkan pada prinsip saling menghormati, saling pengertian, dan saling menguntungkan. Ia menilai kerja sama bilateral harus terus diperkuat agar dapat mengatasi berbagai dampak negatif dari situasi global saat ini.
“Di saat dunia sedang mengalami berbagai krisis, maka kerja sama bilateral kedua negara perlu terus diperkuat untuk dapat mengkompensasi dampak negatif situasi global,” tegasnya.
“DPR RI telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia-Vietnam untuk periode 2024-2029 sebagai bagian dari 102 GKSB yang dimiliki DPR. Ini sebagai komitmen kita dalam mendukung kerja sama bilateral yang lebih erat,” sambungnya.
Lebih lanjut, ucap Puan, dalam pertemuan itu juga mendorong agar parlemen kedua negara berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan internasional, termasuk dalam konteks kawasan ASEAN.
“Berbagai permasalahan dunia yang dihadapi saat ini tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah saja. Parlemen kedua negara perlu berkontribusi menyelesaikan masalah internasional termasuk bilateral,” katanya.
Mendampingi Puan dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris, Wakil Ketua Komisi XI Dolfie, Ketua Komisi I Utut Adianto, dan Anggota Komisi III Dede Indra Permana.
Sementara itu, Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam mengapresiasi hubungan baik yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Vietnam, sejak era Presiden pertama Indonesia, Sukarno, dan Presiden Vietnam terdahulu, Ho Chi Minh. Ia juga menyampaikan kesiapan Vietnam untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
Dalam kesempatan tersebut, To Lam turut menitipkan salam untuk Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang merupakan putri Sukarno. Ia mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Presiden Sukarno dan Megawati yang memiliki sumbangsih besar dalam hubungan Indonesia-Vietnam. (dil)