Internasional

Tiga Pamen TNI AL Raih Prestasi Membanggakan di Markas PBB, Genewa

INDOPOSCO.ID – Tiga Perwira Menengah (Pamen) TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama matra TNI dan Polri lainnya kembali mengharumkan nama Indonesia di forum Internasional. Ketiganya memperoleh penghargaan “Commemorative Medal of Peace” pada kegiatan “BLUE HELMETS DAY 2024” di United Nations (UN) Office atau Kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Geneva, Swiss yang berlangsung mulai 28 Mei hingga 4 Juni 2024.

Perwakilan perwira TNI-AL terpilih tersebut antara lain Kolonel Laut (P) Ario Sasongko, Kolonel Laut (S) Ferry Mulyadi, dan Kolonel Marinir Arief Rahman Hakim. Ketiga Pamen TNI-AL tersebut merupakan bagian dari delegasi TNI di bawah pimpinan Ketua Delegasi Brigjen TNI Edwin Adrian Sumanta dimana anggota delegasi lainnya antara lain Kolonel Adm Tri Ambar Nugroho dari TNI AU dan Kombes Pol Aswin Azhar Siregar dari Polri yang turut mendapatkan penghargaan serupa.

Penerimaan penghargaan ini merupakan suatu hal yang membanggakan bagi bangsa Indonesia, khususnya TNI AL, dikarenakan ini merupakan kali pertamanya Indonesia mendapatkan penghargaan langsung di United Nations Office at Geneva (UNOG).

Penghargaan tersebut diberikan lantaran telah menyelesaikan sesi akademik dengan hasil memuaskan di Universal Institute of Professional Management (UIPM) yang merupakan afiliasi dari UN-ECOSOC dan UNA-USA periode 2023-2024. Kemudian berperan secara aktif dan bekerja sama secara berkelanjutan dengan badan-badan PBB lainnya seperti UN-ECOSOC, UNESCO dan UNA-USA serta melakukan berbagai misi perdamaian dunia, kegiatan kemanusiaan dan memiliki andil besar di dalam bidang pendidikan.

Kegiatan yang bertajuk “BLUE HELMETS DAY 2024” ini diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya oleh organisasi Soldiers of Peace International Association (SPIA) yang bermarkas di Lyon, Prancis dan merupakan satu-satunya organisasi non-pemerintah (NGO) yang mendapat kepercayaan dari PBB untuk mengadakan kegiatan ini.

Hal ini pun dapat diketahui dari web resmi milik PBB, yaitu www.un.org, dimana pada laman web tersebut terdapat list secara lengkap yang memuat NGO (Non Goverment Organization) apa saja yang terdaftar dan diakreditasi secara resmi oleh UN HQ at New York maupun oleh UN Office at Geneva.

Dalam hal ini SPIA dan UIPM selain tercatat sebagai Special Consultative Status, kedua organisasi ini telah diakreditasi secara resmi oleh UN HQ at New York dan UN Office at Geneva. Kegiatan ini secara tidak langsung adalah merupakan bentuk diplomasi secara tidak langsung yang dilakukan oleh TNI-Polri, dimana meskipun memiliki jarak paling jauh dibandingkan peserta lainnya, Indonesia telah mampu menunjukkan komitmennya untuk selalu aktif dalam upaya turut serta menjaga perdamaian dunia.

Selama melaksanakan kegiatan tersebut rombongan delegasi diasistensi oleh PTRI di Genewa dan Atase Pertahanan RI di Prancis.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Muhammad Ali sangat mengapresiasi atas pencapaian prestasi yang gemilang, terutama di kancah internasional.

Kasal menekankan kepada seluruh prajurit Jalasena untuk terus mengasah kemampuan yang dimiliki dan memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan, serta menjaga dan mengharumkan nama baik TNI, TNI AL, dan bangsa Indonesia di dunia internasional.

Sementara itu, Kolonel Laut (P) Ario Sasongko mengaku terharu dan masih tidak percaya atas penghargaan yang diberikan oleh PBB ini. Namun tak lupa, dia tetap bersyukur kepada Allah SWT.

“Penghargaan ini semua karena Rahmat Allah SWT dan semoga bisa menjadi ‘trigger’ (pemicu, red) untuk seluruh prajurit TNI AL dimana pun bertugas dan berada untuk terus mengharumkan nama bangsa dan negara di mata dunia internasional,” ujarnya kepada indopos.co.id, Sabtu (9/6/2024).

Ario juga mengaku tak menyadari jika kegiatan mengajar secara cuma-cuma yang dilakukannya setiap akhir pekan di sela-sela kesibukan tugasnya telah mendapat perhatian dari badan-badan organisasi di bawah akreditasi PBB.

“Meski tidak terlibat secara langsung misi PBB, tapi ternyata PBB memberikan perhatian atas kegiatan mengajar yang dilakukan secara cuma-cuma tanpa memandang SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan),” tandasnya.

Setiap Sabtu dan Minggu di wilayah Jawa Barat (Jabar), Ario mengajar di berbagai vihara, panti asuhan nasrani, pesantren, dan sebagainya. Belakangan dia baru mengetahui, bahwa ternyata di berbagai tempat dia melakukan kegiatan mengajar tersebut ada yang berada di bawah naungan badan-badan akreditasi PBB seperti UN-ECOSOC, UNESCO dan UNA-USA. (aro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button