Situasi Myanmar Membuat PM Malaysia Sangat Prihatin

INDOPOSCO.ID – Perdana Menteri (PM) Ismail Sabri Yaakob mengatakan, Malaysia sangat prihatin dengan situasi di Myanmar dan berharap negara itu bisa segera kembali menjadi negara demokrasi.
Perihal itu disampaikan Ismail pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Eropa ke-13 (ASEM 13) di Phnom Penh, Kamboja, yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (26/11/2021).
“Kami tetap berkomitmen untuk mendukung kerja Utusan Khusus ASEAN untuk menemukan solusi damai di Myanmar,” tutur ia.
Ismail berharap agar situasi saat ini tidak semakin meningkat karena akan berdampak buruk pada pemulangan pengungsi Rohingya ke Myanmar.
“Atas dasar kemanusiaan, Malaysia terus memberikan bantuan dan perlindungan kepada Rohingya di Malaysia,” tutur ia.
Terkait ASEM, Ismail Sabri mengatakan prinsip-prinsip utama ASEM tentang multi-dimensi, kemitraan yang sebanding, dan saling pengertian membuat elemen penting dari kebersamaan dalam kerja sama Asia-Eropa.
“Malaysia menekankan berartinya perdamaian, keamanan dan stabilitas global. Kami menganut esensi hidup berdampingan secara damai,” tuturnya.
Ismail mengatakan dirinya melihat kerja sama itu sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah geopolitik, integritas teritorial, dan kedaulatan negara lain.
“Sebagai pendukung kuat multilateralisme, Malaysia berkomitmen untuk menyelesaikan konflik melalui dialog damai dan konstruktif. Konsep ASEM, terkumpul sebagai keluarga besar, dapat menjadi dasar interaksi, keterlibatan, dan tindakan kita dalam menyelesaikan masalah,” tuturnya.
Dengan menguasai perbedaan satu sama lain, tutur Ismail, kita bisa meningkatkan kemampuan untuk berempati dengan orang lain.
“Dengan berfokus pada kesamaan, kita dapat terhubung lebih baik dan berpikir lebih strategis. Dengan bersatu sebagai sebuah keluarga, kita dapat melakukan lebih banyak hal dan merayakan kemanusiaan,” tutur ia.
Di akhir pidatonya Ismail menerangkan kembali komitmen Malaysia terhadap upaya ASEM menanggulangi permasalahan regional dan internasional yang menekan.
“Kami percaya bahwa dengan memperkuat kebersamaan, kami akan memastikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bagi kedua wilayah (ASEAN dan Eropa),” tutur ia, seperti dikutip Antara, Jumat (26/11/2021). (mg4)