Reaksi Keras Trump Usai Tersangka Penembakan Charlie Kirk Dibekuk

INDOPOSCO.ID – Penangkapan Tyler Robinson, 22 tahun, menutup babak panjang perburuan nasional yang mengguncang Amerika Serikat (AS). Robinson ditetapkan sebagai tersangka penembakan fatal terhadap pendiri Turning Point USA, Charlie Kirk, 31 tahun, saat sedang berpidato di Utah Valley University pada Rabu (10/9/2025) siang waktu setempat.
Dikutip dari Newsweek pada Sabtu (13/9/2025), Tyler adalah pria kulit putih asal Washington, Utah, dan tercatat sebagai mahasiswa tahun ketiga di program magang listrik Dixie Technical College. Ia juga bukan mahasiswa Utah Valley University tempat tragedi terjadi.
Tyler merupakan putra Amber Jones Robinson dan Matt Robinson, pasangan yang tercatat sebagai pemilih Partai Republik. Keluarga tersebut tinggal di sebuah rumah enam kamar tidur di pinggiran kota, dengan nilai properti sekitar 634.400 dolar AS menurut data Zillow.
Sebuah foto lama keluarga sempat mencuat kembali. Unggahan Amber di Facebook pada 11 Juni 2017 menunjukkan anak-anaknya berpose memegang senjata api bersama anggota militer AS dan “Paman Mikey” mereka dalam sebuah acara di Salt Lake City.
“Dibesarkan dalam keluarga konservatif kulit putih khas Amerika dengan seorang sheriff sebagai ayah, Tyler tumbuh bersama senjata dan tahu cara menggunakannya. Masalahnya adalah senjata,” tulis Joel Montfort, ilmuwan politik Demokrat dari Texas, di platform X.
Dalam konferensi pers, Gubernur Utah Spencer Cox mengungkapkan bahwa penyidik sempat mewawancarai anggota keluarga Tyler. Dari keterangan itu, muncul fakta bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Tyler menjadi semakin politis dan tidak menyukai pandangan Charlie Kirk.
Cox kemudian menyampaikan pesan mendalam tentang persatuan bangsa. “Saya sangat memohon kepada setiap orang Amerika — Republik, Demokrat, liberal, progresif, konservatif, MAGA, kita semua — tolong, tolong, tolong ikuti apa yang diajarkan Charlie kepada saya,” ucap Cox dengan suara bergetar.
Ia memuji dedikasi Kirk dalam membangun ruang dialog terbuka dan keterlibatan sipil.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump, dalam wawancara langsung bersama Fox & Friends pada Jumat (12/9/2025), menegaskan bahwa tersangka sudah ditahan. “Seseorang yang sangat dekat dengannya menyerahkannya,” kata Trump dilansir AFP.
Trump pun mengutarakan harapannya agar Robinson dijatuhi hukuman terberat. “Saya berharap dia akan dinyatakan bersalah. Saya bisa bayangkan, dan saya berharap dia mendapat hukuman mati atas apa yang dia lakukan,” tambahnya. (her)