Gedung Ambruk di Sidoarjo Telan Korban, Penyelamatan Lambat dan Dugaan Pelanggaran Muncul

INDOPOSCO.ID – Robohnya sebuah gedung di kompleks pesantren di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, menjadi tragedi memilukan yang menelan korban jiwa.
Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi, menilai insiden tersebut bukan semata musibah, tetapi bisa jadi akibat kegagalan konstruksi dan lemahnya pengawasan bangunan publik.
“Secara kasat mata terdapat fenomena kegagalan bangunan, alias kegagalan konstruksi. Jika ini yang terjadi, maka berpotensi kuat adanya pelanggaran UU (Undang-Undang) Bangunan Gedung, apalagi untuk gedung publik,” ujar Tulus kepada INDOPOSCO melalui gawai, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, aparat penegak hukum bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sidoarjo bahkan Dinas PU Provinsi Jawa Timur (Jatim) perlu segera melakukan investigasi mendalam. Tujuannya, mencari penyebab pasti sekaligus pihak yang harus bertanggung jawab atas peristiwa nahas tersebut.
“Penyelidikan tak boleh setengah hati. Jika perlu, tim independen dari asosiasi profesi keinsinyuran dilibatkan agar hasilnya objektif dan transparan,” tuturnya.
Tulus juga menyoroti indikasi kuat bahwa bangunan tersebut dibangun tanpa mengikuti standar konstruksi yang benar.
“Secara kasat mata, dari sisi konstruksi, bangunan itu diduga keras tidak memenuhi kaidah-kaidah konstruksi yang semestinya,” tegasnya.
Selain faktor pembangunan, Tulus menilai respons pasca-kejadian juga menunjukkan kelemahan serius dalam manajemen bencana.
Menurutnya, keterlambatan penggunaan alat berat untuk proses evakuasi telah memperburuk dampak tragedi.
“Penggunaan alat-alat berat baru terlihat setelah hari ketiga. Ini sudah hari kelima, padahal nyaris seratusan korban masih terperangkap reruntuhan. Jatuhnya korban yang masif bisa dikurangi jika proses penyelamatan dilakukan sigap dan dengan perlengkapan lengkap,” imbuh Tulus.
Melihat kondisi tersebut, FKBI mendesak pemerintah daerah untuk melakukan audit menyeluruh terhadap bangunan lain di kompleks pesantren tersebut. Langkah ini dinilai krusial demi mencegah tragedi serupa terulang di kemudian hari.
“Audit struktural terhadap gedung-gedung lain sangat penting, bukan hanya untuk mencari kesalahan, tetapi untuk memastikan keselamatan santri dan semua pengguna bangunan tersebut,” tambahnya.
Tragedi robohnya gedung ini menjadi peringatan keras bahwa keselamatan publik tak boleh dikorbankan demi efisiensi biaya atau kejar-kejaran waktu pembangunan. (her)