Rupiah Diprediksi Melemah Imbas Kekhawatiran Investor atas Demonstrasi

INDOPOSCO.ID – Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi melemah seiring meningkatnya kekhawatiran para investor terkait gelombang demonstrasi yang terjadi di Indonesia.
“Namun demikian, pelemahan rupiah kemungkinan akan terbatas karena dolar AS juga melemah setelah rilis data PCE (Personal Consumption Expenditures),” ujar Lukman di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Mengutip laporan Xinhua, inflasi inti AS yang diukur melalui indeks PCE tercatat naik sebesar 2,9 persen secara tahunan pada Juli 2025, angka tertinggi sejak Februari 2025.
Secara bulanan, inflasi inti mencatat kenaikan 0,3 persen dibandingkan Juni 2025.
Meskipun demikian, angka inflasi tersebut belum setinggi perkiraan, sehingga pasar memprediksi kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
“Data PCE sebenarnya sesuai dengan ekspektasi pasar, dan inflasi inti AS bahkan mencapai level tertinggi sejak Februari. Namun, investor tetap berharap prospek penurunan suku bunga semakin menguat belakangan ini,” jelas Lukman.
“Banyak pihak juga beranggapan bahwa kenaikan tarif inflasi bersifat sementara dan hanya satu kali saja,” tambahnya.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan terus melakukan intervensi guna menstabilkan nilai tukar rupiah, karena volatilitas dan pelemahan yang lebih dalam dapat memperburuk sentimen pasar.
Berdasarkan analisis tersebut, kurs rupiah diprediksi bergerak dalam rentang Rp16.400 hingga Rp16.550 per dolar AS seperti dikutip Antara.
Pada pembukaan perdagangan Senin di Jakarta, rupiah justru menguat 28 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp16.472 per dolar AS, naik dari posisi sebelumnya Rp16.500 per dolar AS. (aro)