Headline

2 Kali Pesawat Jemaah Haji Diancam Bom, Pemerintah : Hoaks

INDOPOSCO.ID – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan informasi mengenai ancaman bom terhadap dua penerbangan Saudi Airlines yang mengangkut jemaah haji asal Indonesia tidak memiliki dasar yang valid dan telah dikategorikan sebagai hoaks oleh otoritas berwenang.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, menyatakan pihaknya bersama sejumlah instansi terkait telah menangani dua insiden terkait dugaan ancaman bom terhadap pesawat yang membawa jamaah haji.

“Dua insiden tersebut telah ditangani berdasarkan prosedur kontingensi yang berlaku. Setelah dilakukan evaluasi menyeluruh, ancaman tersebut dinyatakan tidak benar dan diklasifikasikan sebagai informasi palsu oleh pihak berwenang,” ujarnya dalam keterangannya dari Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Pada kejadian pertama, ancaman bom terjadi pada Selasa (17/6) terhadap pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV-5726, yang mengangkut 442 jamaah haji asal Indonesia. Pesawat itu melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, setelah menerima ancaman bom melalui email sekitar pukul 07.30 WIB.

Email tersebut mengancam akan meledakkan pesawat yang terbang dari Jeddah menuju Jakarta (Soekarno-Hatta) dan membawa jemaah haji dari Kloter 12 JKS.

Sementara pada Sabtu (21/6), kejadian serupa menimpa pesawat SV-5688 milik Saudia yang membawa 376 jemaah haji kloter 33 Debarkasi Surabaya.

Ancaman kali ini diterima melalui panggilan telepon oleh petugas ATC (Air Traffic Control) Jakarta yang berasal dari Kuala Lumpur ACC, meskipun pesawat tersebut sedang dalam rute Jeddah–Muscat–Surabaya. Akibat laporan itu, pesawat kembali diarahkan mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang.

Sebagai langkah pencegahan untuk kejadian serupa di masa mendatang, Kemenhub telah berkoordinasi resmi dengan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) guna memperkuat sistem keamanan penerbangan.

“Koordinasi ini dilakukan agar upaya mitigasi terhadap ancaman keamanan penerbangan bisa semakin ditingkatkan,” kata Lukman.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh penanganan darurat telah mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan PM 140 Tahun 2015 mengenai penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan, serta Keputusan Dirjen Hubud PR 22 Tahun 2024 yang mengatur teknis penilaian terhadap ancaman tersebut.

Sementara itu, Polda Sumatera Utara menyatakan tidak ditemukan indikasi keberadaan bom setelah dilakukan penyisiran menyeluruh terhadap pesawat dan barang bawaan penumpang oleh tim Gegana Brimob, personel TNI, dan petugas bandara.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada bahan peledak di dalam pesawat. Seluruh penumpang dan kru dalam keadaan aman dan sehat,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, di Bandara Kualanamu dilansir Antara.

Sebelumnya, pesawat SV-5726 sempat melakukan pendaratan darurat pada Selasa (17/6) pukul 10.44 WIB. Pesawat dengan registrasi HZ-AK32, yang membawa ratusan jemaah dari Depok, Jawa Barat, akhirnya dinyatakan aman setelah proses pemeriksaan intensif oleh tim penjinak bom. (aro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button