Jokowi Diisukan Jadi Caketum PSI, Pengamat: Ini ‘Partai Sandiwara Indonesia’

INDOPOSCO.ID – Nama Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) digadang-gadang menjadi kandidat kuat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Namun, sebagian pihak mengkritik pencalonan tersebut karena mengabaikan proses kaderisasi.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting keheranan pemilihan Ketua Umum PSI yang akan digelar saat Kongres Nasional PSI pada Juli 2025 di Solo terjadi begitu cepat. Bukankah idealnya jabatan pemimpin partai politik itu 5 tahun.
Ia menganggap Pemilihan Raya yang dilaksanakan partai berlambang tangan menggenggam mawar itu, seakan hanya menjadi bahan olok-olokan bagi masyarakat.
“Ini adalah pelanggengan dinasti politik, yang tidak masuk akal bagi proses demokratisasi di Indonesia,” kata Ginting melalui gawai di Jakarta, Senin (19/5/2025).
“Ini Kaesang baru sekitar 1,5 tahun. Kok ada kongres lagi, mestinya kan sekitar 5 tahun. Ini betul-betul ‘Partai Sandiwara Indonesia’,” tambahnya.
Jika benar Jokowi memutuskan maju sebagai calon ketua umum PSI, maka semakin menunjukkan identitasnya bahwa dia memiliki pengaruh terhadap partai politik tersebut.
“Akhirnya terjawab Jokowi identik dengan PSI, artinya tidak laku di partai lain. Partai lain tidak mau Jokowi masuk, reputasinya buruk sebagai pecatan dari partai besar PDIP,” ucap Ginting.
Menurutnya, pemilihan Ketua Umum PSI melalui skema one man one vote terasa hambar karena pemenangnya sudah bisa ditebak, sebelum pemilihan berlangsung.
“Sehingga nantinya kongres PSI seperti ‘Partai Sandiwara Indonesia’. Penuh dengan gimick saja, karena calonnya keluarga. Apalagi berlangsung di Solo,” kritik Ginting. (dan)