Headline

Pengamat Nilai Wajar Bila Prabowo Ingin Reshuffle Kabinet Usai 100 Hari Kerja

INDOPOSCO.ID – Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) memberikan gambaran mengenai situasi pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Salah satu yang ia soroti ialah perilaku menteri-menteri memicu cukup tingginya angka ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.

Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei KedaiKOPI, sebanyak 27,5 persen masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo Subianto. Jajak pendapat itu berjudul “100 Hari Masa Pemerintahan Prabowo-Gibran”.

Menurutnya, hasil survei itu selaras dengan pernyataan tegas Prabowo yang menyatakan tidak ragu-ragu menindak menterinya. Lantaran tidak bekerja secara optimal setelah 100 hari kerja.

“Hal itu semakin menunjukkan adanya ketidakpuasan terhadap kinerja beberapa menteri, bahkan dari Prabowo sendiri,” kata Hensa dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (8/2/2025).

Pernyataan Prabowo yang tak segan mencopot anak buahnya seakan menjadi ancaman bagi jajarannya, agar mampu bekerja dengan sungguh-sungguh.

“Hal itu semakin diperkuat dengan pernyataan, bahwa sudah ada peringatan yang diberikan dalam 100 hari pertama pemerintahan,” ucap Hensa.

Survei opini 100 hari masa pemerintahan Prabowo-Gibran itu dilakukan pada 23-29 Januari 2025. Dengan metode Online-Computerized Assisted Self Interview (CASI) dengan 1201 responden WNI berusia 17-55 tahun.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan, bakal menggantikan anak buahnya di kabinet Merah Putih jika tidak bekerja serius dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan. Hal tersebut seraya merespons isu reshuffle usai 100 hari kerja.

“Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan,” tegas Prabowo terpisah usai menghadiri Harlah ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button