Headline

Prabowo Akan Berkantor di IKN pada 2028, Pengamat Sebut Penegasan Komitmen Melanjutkan Program Jokowi

INDOPOSCO.ID – Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio alias Hensa menyoroti pernyataan Istana yang menyebut Presiden Prabowo Subianto akan mulai berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2028 jika sudah siap.

Hensa menilai, setidaknya ada dua hal yang perlu disoroti terkait pernyataan tersebut. Salah satunya adalah soal polemik kepastian pindahnya ibu kota dari Jakarta ke Nusantara.

Menurutnya, pernyataan tersebut dapat dilihat sebagai upaya Prabowo dalam meredamkan polemik soal pembangunan IKN.

“Akankah ibukota negara pindah ke Kalimantan? Itu dulu, yang pertama itu mengklarifikasi polemik tentang nasib ibukota, jadi bukan kepindahan ya, nasib ibu kota baru atau nasib Nusantara, dan nasib Nusantara di tangan Pak Prabowo,” ungkap Hensa dalam keterangannya yang diterima redaksi, Jumat (13/12/2024).

Di sisi lain, Hensa melihat pernyataan Prabowo tersebut juga sebagai penegasan bahwa ia melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh presiden sebelumnya, Joko Widodo.

“Yang kedua adalah, ini adalah kenegarawanan Pak Prabowo yang menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program Pak Jokowi,” ujarnya.

Namun, Hensa melihat pernyataan tersebut tak langsung menandakan bahwa ibukota akan pindah ketika Prabowo sudah mulai berkantor di IKN.

Menurutnya, Prabowo bisa jadi hanya sekedar berkantor saja di sana, tanpa menegaskan kepindahan ibukota dari Jakarta ke Nusantara.

“Kalau misalnya Pak Prabowo berkantor di sana, bukan serta merta langsung artinya ibu kota pindah. Ya, berkantor di sana bisa, istana ada, kan bisa. Kita punya istana di Bali, Bogor, Jakarta, Puncak, sekarang tambah di Kalimantan,” ujar Hensa.

“Tapi, apakah serta merta pindahkan ibu kota? Ya, nanti belum tentu, tapi minimal apa yang disampaikan Pak Prabowo itu meredakan polemik dan menunjukkan kenegarawanan dia,” pungkasnya. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button