Headline

Pengamat: Pemilihan Presiden Tidak Langsung Bukan Solusi Atasi Maraknya Money Politic

INDOPOSCO.ID – Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan menganggap, wacana pemilihan presiden menjadi tidak langsung atau kembali dipilih MPR bukan solusi terhadap praktik politik uang dalam Pemilu.

“Kalau pertimbangannya biaya politik mahal dan maraknya money politic, maka pemilihan tidak langsung bukan jalan keluarnya karena pasti akan terjadi,” kata Bakir melalui pesan elektronik, Jakarta, Sabtu (8/6/2024).

Menurutnya, praktik politik uang bukan kesalahan pada metode dalam Pemilu, melaikan karena kebiasaan yang tercipta di tengah para petinggi partai politik.

“Ya, problem utama money politic itu bukan pada sistem pemilihan tapi habit yang tercipta pada elite,” ujar Bakir.

Ia berpandangan, persoalan utamanya pemilihan tidak langsung adalah pengendalian politik oleh segelintir orang atas nama wakil rakyat.

“Yang punya kuasa menentukan pemimpin nasional (presiden dan wakilnya) hanya 700-an orang dari seratus juta lebih pemilih,” ucap Bakir.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti menilai, wacana pemilihan presiden menjadi tidak langsung hanya siasat para pimpinan parpol yang berada di lingkaran kekuasaan. Sementara mengenai menekan politik uang harus menjadi sikap semua pihak.

“Akal-akalan mereka saja (wacana presiden dipilih MPR). Kalau para politisi berkomitmen tidak mau bagi-bagi politik uang, maka polotik uang tidak akan semarak ini,” nilai Ray terpisah saat dihubungi.

Menurutnya, jika mereka labil, ikut-ikutan menggunakan politik uang untuk jabatan, maka jangankan politik uang, manipulasi suara, politik identitas, dan sebagainya akan mereka lakukan.

“Ini soal komitmen pada pemilu demokratis. Jika para politisi berkomitmen untuk tidak menggunakan politik uang, maka politik uang tidak ada,” jelas Ray.

Ketua MPR periode 1999-2004 Amien Rais tak mempersoalkan, jabatan presiden dipilih kembali oleh MPR lewat amendemen UUD 1945. Ia sempat mengira konsep pemilu langsung akan jauh dari praktik politik uang.

“Dulu kita mengatakan kalau dipilih langsung, one man one vote mana mungkin ada orang mau menyogok 127 juta pemilih, mana mungkin, perlu ratusan triliun, ternyata mungkin,” tutur Amien Rais usai bertemu dengan pimpinan MPR di kompleks parlemen pada, Rabu (5/6/2024). (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button