Gimmick Gibran Disorot, Pengamat Singgung Syarat Cawapres Mininal 40 Tahun

INDOPOSCO.ID – Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyatakan, debat pamungkas cawapres semakin menguatkan argumentasi bahwa kematangan dan kedewasaan itu penting.
Hal tersebut seraya merespons, aksi gimmick cawapres nomor urut 2 Girban Rakabuming Raka menunduk mencari jawaban cawapres nomor urut 3 Mahfud MD saat debat kedua cawapres. Pelaksanaanya dihelat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam.
“Inilah sebabnya mengapa founding father republik merancang, bahwa calon presiden dan wakil presiden harus memiliki usia minimal 40 tahun,” kata Pangi dalam keterangannya, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Menurutnya, ketentuan tersebut telah dipikirkan secara komprehensif. Bukan hanya sekedar memutuskan aturan, tanpa pemikiran mendalam.
“Saya yakin, bahwa keputusan tersebut bukanlah sesuatu yang spontan dan tidak punya alasan yang kuat, melainkan hasil dari refleksi yang panjang dan matang,” ucap Pangi.
Penampilan penuh gimmick dan gestur yang cenderung mengejek dinilainya, menjadi tontonan paling memalukan sepanjang sejarah debat capres-cawapres di negeri ini.
Cawapres nomor urut 2 Gibran menanyakan, soal cara mengatasi
greenflation atau inflasi hijau ke cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. Semula tak dijelaskan secara gamblang pertanyaan tersebut, lantaran menganggap lawan debatnya telah mumpuni.
“Baik, tunggu. ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau kan seorang profesor. Oke, greenflation ini adalah inflasi hijau. Sesimpel itu,” tutur Gibran dalam debat di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).
Seolah tak puas dengan jawaban Mahfud MD, putra sulung presiden Jokowi itu melakukan gestur meneropong seakan mencari jawaban dari pertanyaannya.
“Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah menjelaskan ekonomi hijau. Prof Mahfud yang namanya greenflation atau inflasi hijau itu kita kasih contoh yang simpel aja, demo rompi kuning di Prancis bahaya sekali, sudah memakan korban,” ucap Gibran. (dan)