Sekolah Ditutup Akibat Kasus Covid-19, Waspadai MIS-C pada Anak-anak

INDOPOSCO.ID – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengkhawatirkan peserta didik yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Mengingat varian Omicron membuat anak-anak di beberapa negara banyak yang dirawat.
Kasus Covid-19 varian Omicron transmisi lokal teridentifikasi semakin banyak. Data Kementerian Kesehatan, melaporkan kasus varian Omicron yang terdeteksi mencapai 572 kasus.
Jumlah tersebut tercatat pada 12 Januari 2022, ada penambahan 66 orang. Terdiri dari 33 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 33 orang transmisi lokal.
Baca Juga : Ditemukan Covid-19 di Sekolah, DKI Masih Pantau PTM
“Laporan dari beberapa negara, bahwa proporsi infeksi Covid-19 akibat varian Omicron lebih banyak dari varian-varian sebelumnya,” kata Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso dalam acara daring, Sabtu (15/1/2022).
Terlebih anak-anak berpotensi mengalami komplikasi berat yaitu MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children) dan komplikasi long Covid yang terjadi pada orang dewasa.
“Jadi, walaupun proposinya sedikit, kan kita sering ngomong anak mah ringan, iya betul, tapi ada sebagian yang bisa mengalami MIS-C dan long Covid-19,” tutur dr Piprim.
Baca Juga : PTM SMA/SMK di Kota Tangerang dan Tangsel Dilaksanakan 50 Persen
Dokter spesialis anak itu menambahkan, anak-anak yang mengalami penyakit peradangan setelah terinfeksi atau disebut sindrom MIS-C bisa menyerang organ vital tubuhnya.
“Ini kalau sudah ketemu pasien ini kasian banget ya, saya di kardiologi anak, anak-anak dengan MIS-C jantungnya itu kontraksinya sangat lemah, bisa gagal jantung,” imbuhnya.
MIS-C merupakan kelainan hiperinflamasi dengan keterlibatan multiorgan pada anak positif Covid-19. Umumnya ditandai dengan demam selama lebih dari tiga hari.
Selain itu, ada dua gejala penyerta, yaitu ruam, konjungtivitis bilateral nonpurulen (infeksi mata), atau tanda inflamasi mukokutan pada bagian mulut, tangan, dan kaki.
Saat ini proses pembelajaran tatap muka yang sebelumnya sudah berjalan, dengan kapasitas 100 persen kembali dihentikan sementara akibat temuan Covid-19 di sekolah Jakarta. (dan)