Kemenkes Tak Ingin Lonjakan Omicron seperti di India

INDOPOSCO.ID – Penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus meningkat, sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021. Varian B.1.1.529 itu memiliki tingkat penularan jauh lebih cepat dibandingkan Delta.
Kementerian Kesehatan mendorong pemerintah daerah memperkuat kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment), aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster baru Covid-19.
Pemerintah daerah juga diminta segera melaporkan dan berkoordinasi, dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.
Baca Juga : Mayoritas Pasien Omicron di Indonesia Sudah Divaksin Lengkap
“Kita tidak boleh lengah, jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Ia tidak ingin tren kenaikan varian Omicron di Indonesia mengalami kejadian serupa di India. Berdasar data yang diterimanya mencapai 90 ribu dalam beberapa hari terakhir.
“Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di Indonesia, di mana dalam 10 hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari 6 ribuan menjadi 90 ribuan kasus konfirmasi Omicron. Ini yang kita hindari,” tutur Nadia.
Baca Juga : Cegah Meluasnya Kasus Omicron, Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan
Kementerian Kesehatan mencatat penambahan total kasus konfirmasi Omicron hingga Sabtu (8/1/2022) sebanyak 414 orang. Ada penambahan kasus sebanyak 75 orang.
Secara keseluruhan selama Desember 2021 kasus konfirmasi Omicron sebanyak 136 orang, sementara pada tahun 2022 hingga 8 Januari sebanyak 278 orang.
Dari 414 orang, sebanyak 31 orang dengan kasus transmisi lokal. Sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. (dan)