Temuan Varian IHU, Epidemiolog: Mutasi Virus Corona Tak Bisa Dicegah

INDOPOSCO.ID – Epidemiolog Atik Choirul menuturkan, SARSCov 2 (Corona) adalah virus RNA yang lebih tidak stabil dibanding dengan DNA. Sehingga sangat mudah mengalami mutasi. Mutasi tersebut adalah upaya virus untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
“Jadi mutasi virus Corona tidak bisa dicegah. Sehingga banyak ditemukan varian-varian baru seperti varian Delta, Omicron dan varian IHU,” terang Atik Choirul melalui gawai, Rabu (5/1/2022).
Ia menuturkan, semakin lama virus RNA ada di dalam tubuh manusia, maka akan semakin banyak mutasinya. Dan jika nanti bermutasi kemudian menular ke orang lain akan sulit untuk dikelola.
Baca Juga : Soal Kemunculan Varian Baru Covid-19 IHU di Prancis, Ini Kata Pakar
“Oleh karena itu sangat penting orang sakit segera diobati supaya segera sembuh,” katanya.
“Ini reasoning mengapa 3T (testing-tracing-treatment) dalam pengendalian pandemi adalah hal vital,” imbuhnya.
Baca Juga : Sepekan Terakhir, Kasus Omicron Meluas ke 132 Negara
Ia menuturkan, melihat kasus varian IHU di Prancis terjadi setelah ada perjalanan internasional. Untuk kehati-hatian, maka, menurut dia, pemerintah Indonesia harus sangat selektif dalam membuka pintu masuk negara dan melakukan surveilans ketat di pintu masuk negara.
“Ada atau tidak ada varian baru, maka selama pandemi belum terkendali 3T dan protokol kesehatan (Prokes) 5M harus tetap dijalankan. Tidak boleh lengah,” ungkapnya.
Sebelumnya, varian IHU ditemukan di Prancis. Sementara varian Omicron belum mereda, varian IHU menjadi perhatian internasional. (nas)