Headline

Begini Aturan Baru bagi Mereka yang Kontak Erat dengan Orang Positif Omicron

INDOPOSCO.ID – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengeluarkan surat edaran tentang pencegahan dan pengendalian kasus Covid-19 varian B. 1.1.529 atau Omicron untuk diterapkan di seluruh daerah di Indonesia.

Ketentuan tersebut teruang dalam Surat Edaran nomor HK.02.01/MENKES/1391/2021 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron (B.1.1.529).

Dalam edaran tersebut mengatur pelaksanaan karantina bagi kontak erat dan isolasi bagi kasus probable atau terkonfirmasi varian Omicron.

Baca Juga : WHO: Banyak Bukti Omicron Bergejala Lebih Ringan

“Bersama ini disampaikan kepada seluruh Gubernur, Bupati/Wali Kota, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota untuk melaksanakan beberapa ketentuan pencegahan dan
pengendalian kasus Covid-19 varian Omicron,” tulis Surat Edaran tersebut dilihat, Rabu (5/1/2022).

Poin pertama menyatakan, seluruh kasus probable dan konfirmasi varian Omicron, baik bergejala (simptomatik) maupun tidak bergejala (asimptomatik) harus dilakukan isolasi di rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan Covid-19.

Kedua, kasus probable dan konfirmasi varian Omicron sebagaimana dimaksud pada angka pertama dengan kriteria sebagai berikut, probable varian Omicron, kasus konfirmasi Covid-19.

Baca Juga : Masa Karantina Berubah-Ubah, Tiga Hal Ini Harus Jadi Pertimbangan Pemerintah

“(Berdasar) hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif S-Gene Target Failure (SGTF) atau uji deteksi Single Nucleotide Polymorphism (SNP) berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) mengarah ke varian Omicron,” tuturnya.

Selain itu, konfirmasi varian Omicron yaitu, kasus konfirmasi Covid-19 dengan hasil pemeriksaan sekuensing positif Omicron SAR-COV-2.

Poin ketiga, setiap kasus probable dan konfirmasi varian Omicron yang ditemukan harus segera dilakukan pelacakan kontak dalam waktu 1 x 24 jam untuk penemuan kontak erat.

“Setelah ditemukan, setiap kontak erat varian Omicron wajib segera dilakukan karantina selama 10 hari di fasilitas karantina terpusat dan pemeriksaan entry dan exit test menggunakan pemeriksaan NAAT (Nucleic Acid Amplification Test),” imbuhnya.

Jika hasil pemeriksaan NAAT positif, maka harus dilanjutkan pemeriksaan SGTF di laboratorium yang mampu pemeriksaan SGTF dan secara pararel spesimen dikirim ke laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) terdekat.

Kemenkes mencatat ada 92 kasus konfirmasi Omicron baru pada 4 Januari 2021. Total kasus menjadi 254 kasus, terdiri dari 239 kasus dari pelaku perjalanan internasional dan 15 kasus transmisi lokal. (dan)

Back to top button