Tangani Covid-19, Kebijakan Pemerintah Setengah-Setengah

INDOPOSCO.ID – Semakin lama kapitalisasi kerugian akan kian membesar. Kerugian tersebut bukan saja dalam bentuk materi, tetapi kerugian sosial, bidaya, aktivitas dan agama. Demikian diutarakan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.
”Saat ini yang paling penting itu kendali perilaku, bukan kendali Virus Covid-19,” ujarnya kepada indoposco.id melalui gawai, Minggu (18/4/2021).
Menurut dia, pemerintah saat ini tidak memiliki kendali kebijakan yang kuat. Dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat menuju PSBB transisi hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). ”Ini (kebijakan, red) semua hanya setengah-setengah,” tandasnya.
Apalagi, dikatakan dia, penerapan PPKM per zona. Kebijakan tersebut hanya mengeser kurva Covid-19. ”Bicara Covid-19 terkait kesehatan masyarakat, akan terus terjadi manakala ada kerumunan,” ucapnya.
Ia mengingatkan agar pemerintah satu suara. Seperti pada larangan mudik lebaran 2021 pada 6 hingga 17 Mei, tetapi juga menganjurkan masyarakat melakukan mudik sebelum tanggal tersebut.
”Jadi maunya apa sih? Mengendalikan virus tapi seolah memberi ruang ekonomi yang kemudian berdampak pada peningkatan Covid-19,” tandasnya.
Indonesia, lanjut dia, harus belajar dari negara lain yang sudah berhasil mengendalikan Covid-19. Dengan melakukan lock down secara total. ”Di Indonesia 1,6 juta kasus komulatif, 107 ribu aktif. Namun vaksinasi hingga tahap kedua saja baru 5,8 juta,” ujarnya.
”Dengan 180 juta penduduk Indonesia ini masih sangat jauh. Jadi vaksinasi bukan solusi, kebijakan tidak ada yang kuat. Maka kendali perilaku paling tepat saat ini,” ungkapnya. (nas)