Gaya Hidup

Hindari Makanan Cepat Saji Bisa Hindari Diabetes karena Genetik

INDOPOSCO.ID – Dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Permata Hijau dr. Pandu Tridana Sakti mengatakan menghindari makanan cepat saji hingga yang digoreng dapat mencegah seseorang terhindar dari penyakit diabetes meskipun ada faktor keturunan atau genetik.

“Meskipun penyakit diabetes karena faktor keturunan bisa muncul, tetapi bisa dicegah melalui gaya hidup konsumsi makanan sehat. Hindari makanan cepat saji dan yang digoreng,” kata dr. Pandu Tridana Sakti di Tangerang, Banten, Sabtu.

Adapun menu makanan yang disarankan adalah konsumsi karbohidrat kompleks seperti beras merah, gandum, ubi jalar serta minuman konsumsi serat. “Serat berfungsi bisa mencegah penyerapan gula dan membuat kita kenyang lebih lama,” katanya.

Hal lain yang perlu diperhatikan untuk terhindar dari diabetes adalah menjaga indeks massa tubuh (IMT) antara 18,5 hingga 24,9. Kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya olahraga rutin 30 hingga 45 menit dalam lima kali seminggu. “Upayakan jika bisa olahraga berenang dan bersepeda,” katanya.

Upaya lain yang bisa dilakukan mencegah terkena diabetes karena faktor keturunan adalah melakukan pemeriksaan kadar gula secara mandiri di rumah menggunakan alat ukur. “Bisa lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan dan selanjutnya mandiri,” ujarnya.

Pandu juga mengungkapkan jika penyakit diabetes saat ini bisa menjangkiti anak muda berapa pun usianya.

Gejala diabetes di usia muda berkembang secara bertahap dalam hitungan bulan hingga tahun dan tak jarang baru bisa terdeteksi lewat medical check-up.

Adapun ciri-ciri diabetes di usia muda adalah mudah lapar, mudah haus, disfungsi ereksi bagi pria, pandangan kabur, lemahnya kekuatan otot, menurunnya gairah seksual, mudah lelah, perubahan suasana hati secara tiba-tiba, meningkatnya jumlah urine saat buang air kecil, serta luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan kering.

“Di usia muda, kebanyakan orang cenderung mempunyai pola makan yang tidak sehat. Ketika mengkonsumsi gula secara berlebihan, terjadi peningkatan resistensi insulin. Peningkatan resistensi insulin membuat tubuh tidak dapat memproses kelebihan gula dengan baik. Lonjakan kadar gula darah kemudian tak bisa terhindarkan dan memicu penyakit diabetes melitus tipe 2,” katanya. (bro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button