Jefri Nichol Kalah Gegara Dislokasi Bahu, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya!

INDOPOSCO.ID – Laga rematch yang ditunggu-tunggu antara Jefri Nichol dan El Rumi di ajang Superstar Knockout Vol. 3 ternyata berakhir lebih cepat dari perkiraan. Baru 38 detik ronde pertama berjalan, Jefri terpaksa mundur usai mengeluhkan nyeri hebat di bahunya. Diagnosis dokter, sang aktor film Dear Nathan itu dinyatakan dislokasi bahu.
Bagi penonton, kejadian ini mungkin terasa antiklimaks. Namun bagi Jefri, rasa sakitnya jelas bukan main.
Dilansir dari Siloam Hospitals, dislokasi bahu adalah kondisi ketika tulang lengan atas (humerus) bergeser atau terlepas dari rongga sendi bahu. Sendi bahu sendiri memiliki rongga yang dangkal, sehingga meski memungkinkannya bergerak bebas ke berbagai arah, juga membuatnya rentan terhadap cedera.
Benturan keras di ring tinju menjadi pemicu paling logis. Tapi secara umum, dislokasi bahu bisa terjadi karena beberapa hal diantaranya gerakan ekstrem di olahraga kontak seperti tinju, bola voli, atau sepak bola; terjatuh dengan tangan menopang tubuh; dan kecelakaan lalu lintas atau benturan berat lainnya.
Faktor usia juga berperan terhadap teseorang terkena dislokasi. Orang di usia 20-an yang aktif secara fisik punya risiko lebih tinggi, apalagi jika pernah mengalami dislokasi sebelumnya.
Ciri khas dislokasi bahu biasanya tidak sulit dikenali, seperti nyeri tajam, bahu tampak menonjol atau bentuknya berubah, lengan sulit digerakkan, hingga rasa kesemutan di tangan. Dalam kasus Jefri, rasa sakit dan hilangnya mobilitas membuatnya mustahil melanjutkan pertarungan.
Dalam penanganannya, dokter biasanya akan melakukan reduksi tertutup, mengembalikan posisi tulang ke tempatnya dengan teknik khusus, disertai anestesi untuk mengurangi rasa sakit. Setelah itu, bahu akan di-sling atau di-splint beberapa minggu, diikuti fisioterapi agar kekuatan dan fleksibilitas sendi kembali normal.
Yang jelas, jangan sekali-kali mencoba memijat atau memaksakan bahu kembali ke posisi semula tanpa bantuan tenaga medis, megingat risiko kerusakan saraf dan pembuluh darah sangat besar.
Tidak semua dislokasi bisa dihindari, tapi sejumlah langkah ini bisa mencegah terjadinya risiko dislokasi, diantaranya adalah latihan penguatan otot bahu dan punggung secara rutin, hati-hati saat beraktivitas di area berisiko jatuh, dan gunakan pelindung pada olahraga dengan benturan tinggi.
Cedera yang dialami Jefri Nichol menjadi pengingat bahwa bahu adalah salah satu sendi paling fleksibel sekaligus paling rentan pada tubuh manusia. Penanganan cepat dan tepat adalah kunci agar pemulihan berjalan optimal dan risiko cedera berulang bisa diminimalkan. (her)