Gaya Hidup

Catat! Ini Tips Menyimpan Daging Kurban agar Awet, Segar, dan Tidak Bau

INDOPOSCO.ID – Setiap kali Idul Adha tiba, banyak rumah tangga mendadak punya stok daging berlimpah. Sapi dan kambing hasil kurban seringkali tak bisa diolah sekaligus dalam sehari. Maka, menyimpan daging dengan benar menjadi kunci utama agar tidak cepat rusak dan tetap nikmat saat dimasak nanti.

Namun, menyimpan daging bukan sekadar dilempar ke dalam kulkas lalu ditinggal begitu saja. Ada cara khusus agar kualitas daging tetap terjaga, nutrisinya tidak rusak, dan tentu saja, tidak menimbulkan bau tak sedap di kulkas. Yuk, kita simak panduan lengkapnya!

Kenapa Daging Harus Disimpan di Freezer?

Daging mentah adalah bahan pangan yang sangat sensitif terhadap suhu. Dalam suhu ruang, pertumbuhan bakteri bisa terjadi dengan sangat cepat, bahkan hanya dalam hitungan jam.

Suhu penyimpanan yang ideal untuk menghentikan pertumbuhan bakteri pada daging adalah -18°C atau lebih dingin. Pada suhu ini, aktivitas bakteri, enzim, dan mikroorganisme akan terhenti, sehingga struktur, rasa, dan nilai gizinya lebih tahan lama.

“Untuk penyimpanan jangka panjang, daging sebaiknya dikemas menggunakan plastik vakum sebelum dimasukkan ke dalam freezer bersuhu minimal -18°C. Teknik ini dapat menjaga kualitas daging tetap baik selama 1 hingga 3 bulan,” ujar chef hotel Fairmont Jakarta, Ade Hardiansyah melalui sambungan gawai, pada Jumat (6/6/2025).

Tulis juga tanggal masuk freezer agar kamu tahu kapan daging harus segera digunakan. Idealnya, daging beku digunakan dalam 1–3 bulan untuk menjaga kualitas.

Tak hanya itu, simpan juga daging dalam posisi rata dan tidak ditumpuk terlalu banyak agar udara dingin bisa bersirkulasi dengan baik. Hindari juga kebiasaan mencairkan lalu membekukan ulang daging tersebut. Ini akan merusak tekstur, rasa, dan bahkan berisiko menumbuhkan bakteri.

Sebaliknya, jika disimpan pada suhu yang lebih hangat, daging akan mulai mengalami oksidasi, yang menyebabkan perubahan warna, bau, dan bahkan bisa membahayakan jika dikonsumsi. Jika kamu berencana mengolah daging dalam waktu dekat, cukup simpan di chiller kulkas (bukan freezer), dengan suhu antara 0°C hingga 5°C.

“Sementara untuk penyimpanan jangka pendek, daging sebaiknya dibungkus satu per satu menggunakan plastik (dalam potongan utuh yang belum dipotong kecil), lalu disimpan di dalam chiller dengan suhu antara 0–5°C. Dengan cara ini, kualitas daging bisa tetap terjaga selama maksimal 3–4 hari,” jelasnya.

Adapun kesalahan paling umum yang banyak dilakukan orang yakni mencuci daging sebelum disimpan. Hal tersebut justru menambah kelembapan dan membuka peluang pertumbuhan bakteri. Cuci hanya saat hendak dimasak.

“Yang paling penting, hindari mencuci daging sebelum disimpan. Air yang tersisa bisa mempercepat pembusukan dan menjadi media pertumbuhan bakteri,” tambahnya.

Selain mencuci daging sebelum dibekukan, kesalahan umum yang harus dihindari adalah menyimpan daging dalam kantong plastik tipis atau kresek, membiarkan daging terlalu lama di suhu ruang setelah dibagikan, dan menyimpan daging dekat buah-buahan atau makanan siap saji.

Selain itu, selalu cek aroma dan warna daging. Jika muncul bau asam menyengat atau warna keabu-abuan mencolok, sebaiknya jangan dikonsumsi.

Dengan teknik penyimpanan yang tepat, kamu bisa menikmati daging kurban berkualitas dalam waktu yang lama tanpa khawatir cepat busuk atau menurun gizinya. Jadi, jangan sampai perjuangan menyembelih hewan kurban berakhir dengan daging yang terbuang sia-sia hanya karena salah simpan. Yuk, jaga daging kurban dengan benar agar setiap potongannya bisa bermanfaat. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button