Gaya Hidup

Gangguan Jiwa Landa Anak Muda, ILUNI UI: 46 Persen Tingkat Stres Tinggi

INDOPOSCO.ID – Kesehatan jiwa menjadi masalah serius bagi masyarakat Indonesia, tidak terkecuali generasi muda dan mereka yang masih mengenyam bangku kuliah. Gangguan jiwa seperti kecemasan, depresi, dan gangguan jiwa lainnya baik itu disebabkan seperti stres banyak melanda anak muda. Hal itu disebabkan karena persoalan perkuliahan, kecemasan karier masa depan, trauma, dan masalah sosial ekonomi.

Survei I-NAMHS 2022 menunjukkan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan jiwa. Lebih lanjut, Survei Kesehatan Indonesia 2023 mencatat bahwa prevalensi depresi paling tinggi terjadi pada kelompok muda. Bahkan proporsi perempuan muda yang mengalami depresi dua kali lebih besar dibandingkan kelompok laki-laki.

Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) menyoroti pentingnya upaya menjaga kesejahteraan psikologis mahasiswa dengan membangun resiliensi, yakni kemampuan beradaptasi dan bangkit dari tantangan hidup baik secara mental, emosional dan perilaku.

“Upaya promosi kesehatan jiwa, khususnya bagi remaja, menjadi salah satu prioritas utama program ILUNI UI,” ujar Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam.

“Kami mendorong terwujudnya program kesehatan komprehensif yang meliputi deteksi dini, pendampingan, pembentukan jaring pengaman bahkan sampai upaya mendorong terwujudnya kebijakan kampus yang inklusif dan berbasis empati,” lanjut Didit.

Didit menyampaikan, studi yang dilakukan oleh Women Empowerment Center ILUNI UI pada 2024 yang melibatkan 63 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia menunjukkan bahwa 54 persen responden mengalami tingkat persepsi stres ringan, sementara 46 persen lainnya mengalami tingkat persepsi stres tinggi.

“Temuan tersebut mendorong kami untuk melakukan inisiasi intervensi yang lebih komprehensif untuk membangun resiliensi dan mendukung mahasiswa dalam mengatasi permasalahan kesehatan jiwa serta upaya preventif melalui program Mental Health Champions (MHC) UI,” ungkapnya.

Ia menerangkan, MHC UI adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan jiwa dan membangun resiliensi di kalangan mahasiswa. Program MHC UI melibatkan mahasiswa yang memiliki minat dalam isu kesehatan jiwa serta berkomitmen dalam upaya promotif dan preventif di tingkat universitas.

Menurut Ketua Women Empowerment Center ILUNI UI Visna Vulovik sekaligus sebagai penanggung jawab program ini, sebelum anggota MHC UI terjun sebagai konselor sebaya, mereka dibekali pelatihan dan bimbingan dari alumni UI maupun profesional di bidang kesehatan jiwa.

“Kami ingin membekali mahasiswa UI sebagai champions untuk melakukan edukasi dan kampanye, penanganan pertama kesehatan jiwa melalui pendekatan dukungan psikologis awal, konseling dan rujukan ke layanan kesehatan jiwa serta advokasi,” ungkap Visna.

Ia menjelaskan, program ini dapat diterapkan secara strategis dan memiliki dampak luas. “Kami telah melakukan uji coba alat pendampingan kepada para mahasiswa, pembentukan jaringan pakar, pengembangan Panduan MHC UI yang berbasis ilmiah dan praktis, serta membangun jejaring rujukan layanan kesehatan jiwa,” katanya.

“Ekosistem ini kita bangun agar ke depannya mahasiswa memiliki tingkat resiliensi yang baik di lingkungan akademik. Terlebih saat ini masih banyak anggapan bahwa masalah kesehatan jiwa sering dianggap tabu untuk dibicarakan di masyarakat,” imbuhnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button