Tingkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sejak Dini
INDOPOSCO.ID – Pemerintah menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan fasilitas kesehatan yang berfokus pada penanganan gangguan pendengaran dan kesehatan telinga.
Atas dasar hal tersebut, Mitra Keluarga Kelapa Gading, pada Minggu (12/1/2025), di Jakarta, menyelenggarakan seminar medis bertajuk “The Last Trends in Ear Health: Diagnostic and Technological Innovation for Hearing Care” sekaligus meresmikan Jakarta Ear and Hearing Center (JEHC), sebuah pusat layanan kesehatan unggulan yang didedikasikan untuk deteksi dini dan perawatan gangguan pendengaran.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., PhD. Jakarta Ear and Hearing Center (JEHC) diharapkan menjadi pusat rujukan nasional untuk diagnosis, perawatan, dan rehabilitasi pasien dengan masalah pendengaran, sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan khusus.
Direktur Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr. Ronald Reagan, M.M., MARS menyatakan, Mitra Keluarga Kelapa Gading terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Tahun ini, kami memilih tema pendengaran karena kami ingin memastikan bahwa setiap anak dan masyarakat Indonesia memiliki akses setara terhadap layanan kesehatan pendengaran. Selain pembukaan Center of Excellence ini, kami juga ingin memberikan informasi dan edukasi terkait deteksi dini dan pengobatan gangguan pendengaran, termasuk penerapan implan koklea untuk membantu mereka yang kehilangan pendengaran,” ujarnya.
“Dengan adanya JEHC, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak pasien yang membutuhkan perawatan pendengaran, serta mendukung tenaga medis dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Harim Priyono, Sp. T.H.T.B.K.L., Subsp. Oto (K), seorang dokter berpengalaman di bidang penyakit telinga, menjelaskan kehadiran pusat layanan seperti JEHC akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan telinga dan pendengaran sejak dini.
“Dengan adanya JEHC, penanganan gangguan pendengaran di Indonesia dapat dilakukan lebih efektif dan efisien,” kata dokter, yang juga terlibat dalam layanan seperti operasi pemasangan implan koklea, operasi perbaikan gendang telinga dengan teknik minimal invasif, dan fitting alat bantu dengar.
JEHC dilengkapi dengan fasilitas dan teknologi modern untuk mendukung deteksi dini, diagnosis, dan perawatan gangguan pendengaran, hingga layanan rehabilitasi. Kehadiran pusat ini menjadi langkah penting dalam menciptakan layanan kesehatan yang lebih setara di Indonesia, khususnya dalam bidang pendengaran.
Dengan semangat inovasi dan peningkatan kualitas layanan, Mitra Keluarga Kelapa Gading berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.
Peresmian JEHC adalah salah satu upaya nyata untuk mendukung kesetaraan layanan kesehatan di Indonesia, sekaligus menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan pendengaran yang berkualitas.
Seminar ini turut menghadirkan dua spesialis THT otologi dari Singapore General Hospital, yaitu Dr. Ng Jia Hui, MBBS, MRCS, MMED dan Dr. Tang Zhi En, Joyce, MBBS, MRCS, MMED. Mereka berbagi pengetahuan tentang perkembangan teknologi dan prosedur medis terkini untuk membantu pasien dengan gangguan pendengaran, termasuk topik tentang implan koklea yang sangat diapresiasi oleh peserta.
Dukungan internasional untuk JEHC juga disampaikan oleh Tim Stapleton, Acting Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Australia. Dalam pidatonya, ia menegaskan dukungan penuh Australia terhadap pengembangan JEHC sebagai pusat layanan telinga dan pendengaran komprehensif.
“Hal ini menunjukkan komitmen Australia dalam meningkatkan kesehatan pendengaran di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Andrew Parker (Senior Trade and Investment Commissioner ASEAN, NSW Government) dan Lauren Adams (Trade Commissioner, Austrade) serta dokter-dokter terbaik di bidang THT, termasuk Prof. Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, Sp.THT-BKL, Subsp. Oto (K), MPH dan Dr. dr. Semiramis Zizlavsky, Sp.THT-KL (K). (her)
