Gaya Hidup

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Wasabi Jepang

INDOPOSCO.ID – Orang Indonesia pada umumnya mengenal wasabi sebagai sebuah pasta dengan cita rasa pedas yang biasa dihidangkan pada sejumlah makanan khas Jepang seperti pada sajian sushi, sashimi dan sajian lain.

Wasabi sendiri merupakan jenis umbi-umbian yang penyajiannya dapat dilakukan dengan cara memarut umbi wasabi dan disajikan dalam bentuk segar sebagai penyedap rasa bersama hidangan laut atau daging bakar.

Di Jepang, pasta wasabi dimanfaatkan tidak hanya untuk penambah cita rasa. Warga Jepang juga memanfaatkannya untuk membunuh bakteri pada hidangan ikan mentah atau sashimi.

“Wasabi juga bisa membunuh bakteri pada ikan mentah yang mulai busuk,” kata Staf Seksi Pariwisata PT Dayo Wasabi Farm Kumai Natsuki, di Nagano, Jepang, saat ANTARA berkesempatan mengunjungi tempat budi daya wasabi perusahaan itu, Minggu (19/2).

Selain untuk membunuh bakteri, wasabi juga bisa dimanfaatkan sebagai penyegar makanan seperti daging, dengan cara meletakkan parutan wasabi tersebut di atas daging panggang.

Adapun khasiatnya untuk tubuh adalah untuk membantu mencegah gejala penuaan.

Selain umbi wasabi yang dimanfaatkan sebagai pasta penambah cita rasa makanan, bagian tangkai dan daun wasabi juga bisa dikonsumsi dengan diolah menjadi tempura atau goreng-gorengan.

Budi Daya

PT Dayo Wasabi Farm tempat Kumai bekerja adalah tempat budi daya sekaligus produsen wasabi terbesar di Jepang.

Berada di Kota Azumino, Prefektur Nagano, Jepang, tempat seluas 11 hektare itu terdiri dari area budi daya, produksi dan juga fasilitas pemasaran.

Tempat budi dayanya sendiri terdiri dari beberapa petak lahan tempat penanaman, dengan yang terbesar panjangnya bisa mencapai 1 kilometer.
Pada setiap Mei, bunga wasabi bermekaran di tempat budidaya tersebut. Bunga-bunga tersebut akan melakukan penyerbukan secara alami hingga membuahkan benih.

Benih yang diperoleh dari penyerbukan bunga wasabi tersebut kemudian dipindahkan ke tempat penyemaian. Setelah tumbuh menjadi bibit, bibit-bibit wasabi akan dipindahkan lagi untuk proses pembesaran. “Jadi dari benih sampai menjadi bibit membutuhkan waktu 6 bulan,” kata Kumai.

Setelah tumbuh menjadi bibit besar, bibit-bibit wasabi akan ditanam kembali di tempat budidaya hortikultura. Bibit wasabi yang diletakkan di tempat itu diairi dari mata air yang menyembur secara alami.

1 2Laman berikutnya
Sponsored Content

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button