Gaya Hidup

Dampak Bila Remaja Alami Kurang Gizi Kronis

INDOPOSCO.ID – Seorang remaja perempuan yang mengalami kurang gizi dan anemia dalam waktu lama karena terus didiamkan, dapat menimbulkan dampak kurang baik pada anak yang ia lahirkan nanti, salah satunya IQ lebih rendah.

“Dia akan menghasilkan keturunan yang perkembangan otaknya lebih rendah, terganggu akibatnya IQ lebih rendah (10 poin). Ketika anak ini sekolah dia punya kognitif yang lemah,” kata pakar nutrisi dari Universitas Indonesia, Dr Rita Ramayulis, DCN, MKes dalam sebuah konferensi pers daring, Sabtu (2/10), seperti dikutip dari Antara.

Rita yang menjabat sebagai Ketua Indonesia Sport Nutricionist Association (ISNA) itu mengatakan, masalah lain yang juga dapat timbul ialah pertumbuhan massa tubuh anak yang rendah lalu menimbulkan kekebalan kapasitas kerjanya menurun.

Akhirnya ia tidak dapat produktif, mudah letih, mempunyai keterbatasan gerak dan lainnya, diiringi kondisi metabolik yang mengarah pada penyakit tidak menular (PTM) salah satunya diabetes.

“Kalau remaja tidak segera berubah dia akan melahirkan generasi stunting. Lalu generasi stunting itu mudah sekali mengalami gangguan metabolik, terkena diabetes lebih awal,” tutur Rita.

Stunting ialah situasi gagal tumbuh dan kembang sejak usia 1000 hari pertama kelahiran (HPK). Situasi ini biasanya terdiagnosis pada saat anak berumur 2 tahun ialah saat 70 persen otaknya sedang bertumbuh. Potensi stunting sesungguhnya dapat dilihat perjalanan 1.000 hari pertama anak, salah satunya apabila ia lahir dengan berat rendah( bblr). Pada situasi ini, maka pemantauan seperti jauh badan dan berat tubuhnya dilakukan tiap pekan.

Rita mengatakan, masalah gizi remaja yang salah satunya berkontribusi pada peristiwa stunting dapat diubah melalui aplikasi gaya hidup sehat termasuk konsumsi makanan bergizi seimbang.

“Jadi, kalau remaja berada dalam status gizi baik, berarti ketika suatu saat dia menjadi ibu, dia dalam kondisi tidak malnutrisi. Kapanpun dia akan hamil, zat gizi di dalam tubuhnya sudah siap untuk diteruskan ke janinnya,” ucapnya.

Rita menekankan, makanan bergizi seimbang tak mesti mahal. Sederet makanan yang relatif ramah di kantong semisal daun katuk, kangkung, ikan kembung, tempe, buah-buahan seperti pepaya bisa menjadi pilihan demi memenuhi asupan gizi seseorang, namun tetap harus memperhatikan pengolahan yang tepat.

“Tempe yang mudah didapat sudah bisa menyelesaikan untuk pemenuhan protein anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dengan pengolahan tepat. Sayur tidak mesti mahal-mahal, kangkung jauh lebih bagus asal pengolahan tepat. Bahkan oncom pun karena kandungan gizi luar biasa,” ucap Rita. (mg4)

Back to top button