Gaya Hidup

Ini Tiga Kunci Jitu Saat Isoman di Rumah

INDOPOSCO.ID – Pakar Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (UI) Profesor Tjandra Yoga Aditama mengemukakan tiga perihal praktis untuk warga dalam menempuh isolasi mandiri (isoman) sepanjang cara pengobatan Covid- 19.

“Dengan terus melonjaknya permasalahan Covid-19, hingga amat banyak warga yang harus menempuh isolasi mandiri di rumahnya. Sesungguhnya terdapat lumayan banyak yang harus disiapkan dalam menempuh isolasi mandiri, namun dengan cara praktis bisa dipecah jadi tiga bagian penting,” tuturnya dalam penjelasan yang diperoleh di Jakarta, Minggu (4/7/2021).

Perihal awal, lanjut dia, keinginan tiap hari harus tetap terpelihara bagus. Misalnya, makan serta minum yang bagus, rehat yang lumayan, ruang isolasi berventilasi bagus, busana serta tempat tidur yang mencukupi.

”Anggota keluarga juga harus dipastikan keamanannya, misalnya janganlah hingga terdapat arus pendek listrik di kamar sebab penderita tertidur sembari perlengkapan elektronik menyala, ataupun jatuh di kamar mandi sebab penuh air tidak dibersihkan,” tuturnya.

“Harus terdapat dukungan akhlak serta tindakan positif dari anggota keluarga serta saudara. Pastikan RT atau RW setempat harus diinformasikan terpaut cara isolasi di rumah,” tuturnya.

Perihal kedua, bagi Tjandra merupakan aspek kesehatan, semacam obat- obatan, bagus buat Covid- 19 ataupun buat penyakit penyerta yang bisa jadi terdapat, serta telah teratur disantap. “Alat pemantau kondisi kesehatan seperti tidak ada keluhan meriang, batu berdahak, ketat napas, sakit kepala, perih badan, berak air, serta yang lain,” tuturnya.

Tjandra berkata yang berarti diawasi terdapat suasana perburukan dari keluhan yang dimonitor sepanjang dua sampai tiga kali satu hari.

“Misalnya sebelumnya batu berdahak sedikit tetapi kemudian jadi batu berdahak berlendir kuning, serta yang lain. Kemudian alat pemantau dengan perlengkapan, misalnya saja dengan thermometer yang relatif gampang diterima, ataupun lebih baik lagi dengan oximetri buat ketahui suasana zat asam di badan, ataupun bisa jadi perlengkapan tensimeter buat mengukur titik berat darah,” tuturnya.

Bagi Tjandra, butuh pula ditentukan ketersediaan komunikasi dengan petugas kesehatan buat berdiskusi. Idealnya dengan dokter yang lazim menjaga, ataupun dengan klinik, puskesmas terdekat.

“Paling tidak dengan kenalan ataupun saudara yang bertepatan bekerja kesehatan. Ini amat dibutuhkan sebab jika dijaga di rumah sakit hingga masing- masing hari dokter hendak visit, hingga jika di rumah hendak bagus sekali jika dengan cara teratur terdapat komunikasi dengan petugas kesehatan,” tuturnya dilansir Antara.

Pola hidup segar pasti harus terpelihara, tercantum berolah raga, melindungi kebersihan serta mengatur mungkin stress dengan bagus, tutur mantan Ketua Penyakit Menular World Health Organization (WHO) Asia Tenggara rentang waktu 2018 sampai 2020 itu.

Perihal ktiga, bagi Tjandra merupakan pencegahan penularan dengan orang lain di dalam rumah.” Yakinkan tidur dalam kamar yang terpisah, memisahkan santapan, busana, perlengkapan mandi, serta perlengkapan individu lain dan mengenakan masker dengan cara jika terdesak terdapat kontak dengan anggota keluarga lain, serta pasti giat membersihkan tangan,” jelasnya. (aro)

Back to top button