Ini Cara Efektif Hindari Stroke, Kenali Gejalanya

INDOPOSCO.ID – Pada tahun 2014, Penelitian Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan mencatat 21,1 persen dari seluruh penyebab kematian adalah stroke.
Kemudian, data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) pada 2009 menyebutkan 65 persen pasien stroke mengalami kecacatan dari berbagai level. Tidak hanya mereka yang tidak bisa berjalan dan bergerak, tapi juga gejala lain yang mengindikasikan seseorang terkena stroke.
Dokter Spesialis Saraf dari Siloam Hospitals Ambon, dr. Enseline Nikijuluw, Sp.S., mengatakan, membangkitkan rasa gembira dan bahagia, merupakan cara efektif dan mudah yang dapat dilakukan untuk menghindari stroke.
“Pada saat kita gembira atau merasa senang, itu akan membuat keseimbangan hormon-hormon dan neurotransmiter otak. Maka itu akan mempengaruhi kerja organ-organ di tubuh agar lebih aktif dan seimbang,” ujar dia, dalam webinar kesehatan yang digelar Manajemen Siloam Hospitals Ambon dengan tema “Kenali Stroke Mitos versus Fakta”, Kamis (4/2/2021).
Dalam hal ini, ia juga menjelaskan sejumlah fakta dan mitos terkait stroke. Adapun beberapa informasi yang tidak benar seputar penyakit stroke itu di antaranya stroke merupakan penyakit orang tua dan tidak bisa dicegah, serta merupakan penyakit keturunan dan penyebab penyakit jantung.
“Sejumlah mitos ini harus diluruskan agar masyarakat, khususnya di Kota Ambon mengetahui yang sebenarnya,” kata dr. Enseline.
Enseline juga menyebutkan, hampir 80 persen gejala penyakit stroke dapat dicegah melalui prilaku hidup sehat dan konsisten. Termasuk penyembuhan stroke apabila timbul gejala dini. Tentu dengan catatan, segera mendeteksi dini dan pengobatan teratur jika merasakan gejala dini akan penyakit stroke.
Dijelaskannya, cara mudah mengenali gejala stroke, di antaranya sulit menelan air minum, gerakan sebagian anggota tubuh melemah dan sakit kepala yang muncul tak diduga. Jika merasa gejala yang tidak normal ini, maka segeralah melakukan pengobatan dengan cara yang tepat.
Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian tertinggi di Indonesia pada 2014. Di tahun berikutnya 2015, adalah penyebab kematian tertinggi di dunia (Data Kemenkes). Saat ini terdapat 17 juta kasus stroke, lalu 6,5 juta kematian dan 26 juta penyintas.
Adapun faktor risiko yang menyebabkan stroke pada umumnya karena darah tinggi, gula darah, diabetes, kolesterol, asam urat, obesitas dan kebiasaan merokok serta mengkonsumsi alkohol. (srv)