Apical Group Latih 40 Petani Pembuatan Pupuk Organik Cair dan Bokashi di Kutai Timur

INDOPOSCO.ID-Apical Group menggelar pelatihan dan praktik pertanian terpadu bertema “Pembuatan Pupuk Organik Cair dan Bokashi” di Desa Tepian Makmur, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Sustainable Living Village atau SLV milik Apical Group yang kini memasuki tahun kedua di Kutai Timur, dengan Earthworm Foundation sebagai mitra utama.
Program SLV adalah model pembangunan desa berkelanjutan yang menyeimbangkan dampak sosial ekonomi dan perlindungan lingkungan. Selain mendampingi petani menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, program ini mendorong diversifikasi penghidupan. Salah satu contoh diversifikasi yang dikembangkan adalah budidaya kakao, yang dapat menambah sumber pendapatan sekaligus membantu mengurangi tekanan terhadap kawasan hutan.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari kelompok tani di desa binaan program SLV, yaitu Desa Tepian Indah, Desa Tepian Langsat, dan Desa Tepian Makmur. Kegiatan ini juga menghadirkan perwakilan dinas pemerintah, aparat desa, masyarakat setempat, serta beberapa supplier Apical Group seperti PT Bima Palma, PT Kalimantan Agro Nusantara, PT Anugrah Energitama, dan PT Kutai Balian Nauli.
“Melalui program SLV, kami memberikan pembelajaran kepada petani tentang cara membuat pupuk organik cair secara mandiri. Kami berharap pengetahuan ini dapat meningkatkan efisiensi di tingkat petani tanpa mengabaikan pelestarian lingkungan melalui praktik pertanian organik. Hal ini merupakan bagian komitmen Apical dalam mewujudkan praktik keberlanjutan,” ujar Agus Wiastono, CSR Manager Apical Group.”
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Earthworm Foundation berperan sebagai pelatih. “Pelatihan dan praktik pembuatan pupuk organik cair serta bokashi merupakan langkah strategis dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan dan memperkuat ketahanan pangan lokal,” kata Bahrun, Operational Manager Earthworm Foundation. “Kami berharap petani dapat memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah sekaligus produktivitas hasil pertanian dan perkebunan.”
Rangkaian pelatihan dilakukan dengan menggabungkan teori dan praktik. Peserta diperkenalkan pada pemanfaatan bahan-bahan lokal seperti limbah sayur, daun kering, dan sisa panen untuk diolah menjadi pupuk organik cair. Para peserta juga mempelajari langkah pembuatan bokashi, yakni pupuk kompos fermentasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu, instruktur juga memberikan materi tentang teknik pemupukan terpadu, mulai dari penentuan dosis, waktu pemupukan, hingga metode aplikasi yang tepat, yang kemudian para peserta dapat mempraktikkannya langsung di lahan percobaan.
Program SLV di Kutai Timur menjadi perwujudan nyata dari filosofi 5C Apical Group— Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company—yang mendorong sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun desa yang tangguh serta masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (ibs)