Rosan: Investasi dan SDM Jadi Kunci Keberhasilan Pertumbuhan 8 Persen

INDOPOSCO.ID – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menilai, percepatan investasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi dua aspek utama untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.
Rosan menjelaskan perekonomian Indonesia saat ini masih bertumpu pada konsumsi domestik yang menyumbang sekitar 54 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara kontribusi investasi baru berada di kisaran 28 persen.
“Yang bisa nge-drive pertumbuhan ekonomi kita adalah salah satunya yang utama investasi. Nah, tentu untuk meningkatkan investasi ini banyak PR yang kita harus lakukan,” ujarnya dalam acara Investor Daily Summit 2025 di Jakarta, Rabu,
Pemerintah sendiri menargetkan bisa menyerap investasi senilai Rp13.032 triliun selama periode 2025-2029 untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi sekaligus memperluas lapangan kerja.
Dorongan ekspor bernilai tambah akan menjadi pengungkit tambahan untuk mencapai target ambisius tersebut.
Selain kepastian regulasi dan kemudahan berusaha, kesiapan tenaga kerja menjadi salah satu indikator penting bagi investor asing dalam menentukan lokasi investasi. Namun, Rosan mengatakan mayoritas tenaga kerja Indonesia saat ini masih berpendidikan rendah.
“Dari sekitar 152 juta tenaga kerja, hampir 45 persen masih berpendidikan sekolah dasar (SD), sementara lulusan universitas atau diploma baru sekitar 14 persen,” kata dia.
Data tersebut menunjukkan bahwa kesiapan talenta lokal masih menjadi tantangan struktural. Sekitar 17,47 persen angkatan kerja merupakan lulusan SMP, 21,38 persen SMA, dan hanya sebagian kecil yang memiliki pendidikan tinggi.
“Untuk investasi masuk, salah satu kriteria yang mereka tanyakan talenta manusianya siap atau tidak. Ini juga adalah PR kita bersama,” tuturnya.
Guna menyikapi permasalah tersebut, Rosan menilai peningkatan keterampilan melalui pendidikan vokasi serta pelatihan kerja merupakan fondasi penting untuk memperkuat daya saing nasional di tengah transformasi industri dan teknologi.
Dirinya memperkirakan sektor industri hijau dan digital akan menyerap banyak tenaga kerja dalam lima tahun ke depan. Karena itu, kerja sama antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor swasta menjadi strategi kunci dalam menyiapkan SDM adaptif yang siap menghadapi disrupsi. (bro)