Ekonomi

Pembiayaan Syariah Tumbuh Solid di Tengah Lesunya Kredit Bank, Konsumsi Jadi Motor Utama

INDOPOSCO.ID – Di tengah perlambatan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional, pembiayaan syariah justru menunjukkan ketangguhannya. Data terbaru dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia mengungkapkan bahwa kredit perbankan hanya tumbuh 7,77% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada semester pertama tahun ini. Namun, pembiayaan syariah berhasil tumbuh lebih solid, mencapai 8,37% yoy.

Menurut Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat, fenomena ini tak lepas dari karakteristik pembiayaan syariah yang menyasar segmen konsumsi dan sosial yang relatif stabil, seperti rumah sakit Islam, lembaga pendidikan Islam, serta pondok pesantren.

“Secara umum, tren pembiayaan memang melambat, tapi perlambatan di pembiayaan syariah relatif lebih rendah dibandingkan bank konvensional,” ungkap Emir kepada INDOPOSCO, Senin (21/7/2025).

“Bank konvensional banyak terdampak pelemahan harga komoditas dan tekanan makroekonomi yang memukul sektor korporasi. Sementara pembiayaan syariah lebih banyak mengalir ke sektor-sektor yang berbasis kebutuhan dasar dan sosial,” sambungnya.

Lebih lanjut, Emir menjelaskan bahwa segmen konsumsi menjadi penyumbang terbesar dalam pertumbuhan pembiayaan syariah. Meski demikian, ada satu catatan penting, dimana pembiayaan untuk sektor UMKM syariah justru tumbuh sangat rendah, hanya 2,18% yoy.

“Angka ini mengindikasikan adanya tantangan struktural yang masih perlu diselesaikan. Baik dari sisi permintaan, seperti kesiapan dan literasi UMKM, maupun dari sisi penawaran, di mana bank masih berhati-hati karena standar risiko dan kelayakan pembiayaan,” jelas Emir.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meski secara agregat pembiayaan syariah tumbuh positif, namun pertumbuhan belum sepenuhnya menyentuh sektor produktif, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi rakyat.

Melihat dinamika tersebut, Emir menekankan pentingnya membangun integrasi yang lebih kuat antara sektor keuangan syariah dan industri halal dalam satu ekosistem yang utuh.

“Kedepannya, integrasi antara keuangan syariah dan industri halal dalam kerangka ekosistem ekonomi dan keuangan syariah harus terus didorong. Ini kunci untuk mendorong pembiayaan yang inklusif dan produktif,” tambahnya. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button