Ekonomi

BTN Syariah Catat Laba Bersih Tahun 2024 Tembus Rp872 Miliar

INDOPOSCO.ID – Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah dinilai telah menunjukkan kesiapan kuat menuju spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS), terutama untuk mendukung transformasi lanskap perbankan syariah di Indonesia.

Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN ini terus menorehkan kinerja positif. Laba bersih BTN Syariah mencatatkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang melesat di level 67,66 persen, tumbuh dari Rp185 miliar pada 2021 menjadi Rp872 miliar di akhir tahun 2024.

Pembiayaan yang disalurkan juga tumbuh dengan CAGR di level 16,8 persen atau naik dari Rp27,5 triliun pada 2021 menjadi Rp43,9 triliun pada Desember 2024.

Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan CAGR sebesar 19 persen, meningkat dari Rp29,4 triliun pada 2021 menjadi Rp49,6 triliun di Desember 2024.

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat menilai kehadiran pemain baru di industri perbankan syariah akan menjadi angin segar bagi sektor tersebut.

“Pemain baru harus menunjukkan kinerja yang kuat dan solid, sehingga warna baru yang diberikan akan membuat industri perbankan syariah tumbuh positif,” ujar Emir, seperti dikutip, Selasa (27/5/2025)

Kinerja positif BTN Syariah juga terus berlanjut pada 2025. Pada kuartal I 2025, BTN Syariah mencatat laba bersih sebesar Rp199 miliar, meningkat 21,1 persen secara tahunan (y-on-y). Hal ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan yang sehat dan kepercayaan nasabah yang terus meningkat.

Hingga Maret 2025, total pembiayaan BTN Syariah juga naik 18,2 y-on-y mencapai Rp46,3 triliun. Sementara, DPK bertumbuh sebesar 19,9 persen y-on-y menjadi Rp51,4 triliun, menunjukkan kepercayaan publik yang solid terhadap layanan syariah BTN.

“Spin-off ini bukan sekadar pemisahan legalistik, tapi transformasi strategis menuju bank syariah nasional yang fokus, inklusif dan berdampak,” tuturnya.

Dengan basis pembiayaan perumahan yang kuat, didukung infrastruktur dan tim yang siap, serta potensi pasar halal yang besar, Sutan menilai BTN Syariah siap mengambil peran sentral dalam industri BUS di Indonesia.

Sutan menilai BTN Syariah juga memiliki posisi unik sebagai bank dengan spesialisasi di pembiayaan perumahan syariah.

Spesialisasi tersebut merupakan segmen yang secara sosial dan ekonomi sangat dibutuhkan, namun belum banyak dijangkau secara mendalam oleh pelaku BUS lainnya.

Di sisi lain, BTN Syariah juga tengah mengembangkan bisnis digitalnya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perbankan digital syariah di Indonesia.

“Saat ini, Indonesia butuh keberagaman layanan perbankan syariah yang nyaman dan aman bagi masyarakat Indonesia,” tutur Emir. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button