Ekonomi

PDC-MITA dan PHE Beri Pemahaman dan Info tentang Teknologi CCS/CCUS

INDOPOSCO.ID – PT. Patra Drilling Contractor (PDC)-Marubeni Itochu Tubulars Asia (MITA) bersama PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) menggelar workshop ‘Drilling and Well Engineering dan Material Selection (Line Pipe & OCTG) Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS)’.

Kegiatan yang berlangsung di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pada 15-17 Juli 2024 itu melibatkan ahli kompeten dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Singapura, India, Turki dan beberapa negara lainnya. Workshop ini bertujuan memberi pemahaman dan informasi lebih luas tentang teknologi CCS/CCUS.

Chief Innovation Process & Facility PHE, Suryani mengatakan, saat ini Pertamina menjadi bagian penting dalam mendukung kegiatan pengurangan emisi karbon CO2 di wilayah Indonesia and principle, stick dengan speech-nya dengan elaborasi mensupport government dan Pertamina vision and mission.

“Kalau dilihat SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), pemerintah dan lainnya, sebenarnya sudah bergerak bareng. Bahkan Presiden Joko Widodo sudah membuat carbon trading dan lain-lain. Intinya, bukan PHE saja yang bergerak, tapi seluruh bagian dari Pertamina,” tuturnya, di sela workshop.

Menurut Suryani, selama ini karbon diibaratkan sebagai peran pembantu. Namun dalam teknologi CCS/CCUS, karbon akan dijadikan peran utama, yang tujuannya dapat bernilai ekonomi dan bisnis baru ke depannya untuk mendapatkan keuntungan.

“Dalam kegiatan kami beroperasi sehari-hari, biasanya hydrocarbon yang jadi fokus kami, walau sebenarnya ada CO2 gasnya. Jadi, gas CO2 bukan hal baru buat kami di dunia migas, hanya saja gas CO2 ini bukan sebagai main actor, lebih ke ‘peran pembantu’,” jelasnya.

Sementara sekarang CO2 yang menjadi peran utamanya dalam CCS/CCUS ini, yang akan menjadi new model bisnis ke depannya. Dengan memiliki kompetensi, Pertamina Grup tentu akan lebih siap dalam menghadapi tantangan ke depan terkait implementasi CCS/CCUS yang aman.

Di tempat yang sama, Marketing and Commercial Manager PDC, Agus Susanto menjelaskan, CCS/CCUS merupakan teknologi baru yang sedang dikembangkan di beberapa negara, termasuk Indonesia. CCS/CCUS merupakan teknologi baru yang sedang dikembangkan di Pertamina Group.

Pemerintah Indonesia bersepakat dengan negara-negara lain di dunia melalui persetujuan Paris atas Konvensi Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perubahan iklim menuju arah pembangunan rendah emisi gas rumah kaca dan berketahanan iklim pada 2050.

“Untuk teknis pelaksanaanya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, serta Penangkapan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon pada Kegiatan Usaha Hulu Migas,” bebernya.

Agus menambahkan, Permen ini menjabarkan berbagai upaya pemerintah untuk mewujudkan sektor migas rendah emisi dan mendorong peningkatan produksi migas. Upaya yang dilakukan oleh PHE yaitu melaksanakan uji coba pada 2023 di sumur Jatibarang, dengan menginjeksikan sekitar 511 ton CO2 ke dalam sumur tersebut. (rmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button