
INDOPOSCO.ID – Tahun ini, industri hulu migas tercatat telah mengabdi selama 22 tahun kepada negara. Pada momentum ini, semangat untuk terus berbakti kepada negeri pun ditunjukkan untuk memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara menuju Indonesia Maju 2045.
Sekretaris SKK Migas, Luky A Yusgiantoro menyampaikan, sejak tahun 2002, Pemerintah Indonesia telah menunjuk badan khusus untuk mengelola dan mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas, yaitu BPMIGAS yang kemudian berubah menjadi SKK Migas.
Sebagai bentuk syukur atas capaian yang ada, SKK Migas akan melaksanakan rangkaian kegiatan yang dimulai pada Selasa, 16 Juli hingga September 2024. Rangkaian kegiatan ini dibagi dalam empat aspek, yakni sosial, kesehatan, lingkungan, dan apresiasi.
“Partisipasi aktif dari semua pihak sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan negara,” ujar Luky.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan selebrasi 22 tahun hulu migas berbakti dan mengabdi untuk negeri, dilaunching pula IOG E-Commerce tahap 3, pemberian santunan anak yatim di Kota Jakarta dan Kota Pekanbaru, kegiatan donor darah di Sorong, hingga penghargaan bagi pekerja SKK Migas, KKKS, dan tenaga alih daya yang telah bekerja 22 tahun.
Sementara itu, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan, terinspirasi dari pesan Bapak Proklamator, Ir. Soekarno, agar seluruh insan hulu migas untuk jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah.
Dwi menyampaikan, selama 22 tahun terakhir, industri hulu migas telah menjadi penyumbang kedua terbesar penerimaan negara setelah pajak, dengan total kontribusi Rp5.045 triliun.
“Ini adalah pengabdian hulu migas untuk memastikan bahwa industri ini akan berkelanjutan untuk generasi yang akan datang dan mendukung kecukupan energi dimasa depan,” tuturnya.
Industri hulu migas terus memberikan prioritas gas untuk kebutuhan domestik. Sejak tahun 2012, pasokan gas untuk kebutuhan domestik terus meningkat dan saat ini sekitar 70 persen pasokan gas untuk domestik, baru setelah itu kelebihannya di ekspor.
“Pemenuhan kebutuhan gas untuk domestik itu paling utama, jika ada sisa lalu diekspor. Karena itu, kami juga mendorong industri pengguna gas untuk terus meningkatkan kapasitanya,” kata Dwi.
SKK Migas juga telah menyelesaikan proyek-proyek besar seperti lapangan jangkrik, lapangan jambaran tiung biru dan tangguh train 3. Selain itu, kegiatan usaha hulu migas, seperti pengeboran dan eksekusi proyek, turut menciptakan multiplier effect bagi industri lain melalui penerapan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), yang mencapai Rp76,5 triliun pada tahun 2023 dan penyediaan lapangan kerja untuk 150 ribu pekerja.
“Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh sektor hulu migas kini bernilai USD67,7 miliar atau jika dikonversi dengan kurs saat perolehan aset, setara dengan Rp621 triliun,” tuturnya.
Terkait kiprah indusri hulu migas di masa yang akan datang, Dwi menyampaikan hulu migas telah memiliki Long Term Plan (LTP) yang merupakan rencana jangka menengah dan panjang untuk merealisasikan produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD.
“Besarnya investasi hingga 2029 menunjukkan bahwa industri hulu migas tetap berkembang di tengah transisi energi untuk memastikan kecukupan pasokan energi di masa yang akan datang,” sebutnya.
Dwi juga menyampaikan harapan industri hulu migas, yaitu percepatan disahkannya UU Migas yang akan memberi kepastian hukum bagi bisnis ini.
“UU Migas akan menjadi payung dan mendorong terlaksananya rencana-rencana besar dalam LTP dan mendukung keberlanjutan industri ini hingga berpuluh-puluh tahun ke depan,” pungkasnya. (rmn)