Ekonomi

PLN NP Manfaatkan FABA Jadi Rumah Tahan Gempa

INDOPOSCO.ID – Perusahaan Listrik Negara Nusantara Power (PLN NP) mendukung pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) dalam berbagai bentuk yang membawa kebermanfaatan bagi masyarakat. PLN NP bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi menghadirkan bangunan tahan gempa berbahan dasar FABA di Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.

Tim kampus yang diketuai oleh Dr. Eng. Ir. Yuyun Tajunnisa, IPM (ITS) beranggotakan dosen ITS dan PPNS yaitu Prof. Dr. Ir. Triwulan; Warmadewanti, PhD; Faimun, Ph.D, DEA; Pujo Aji, ST, MT, Dr. Techn.; Dr. Wahyuniarsih Sutrisno; Mohamad Khoiri, ST, MT, PhD.; Amalia Firdaus, ST., MT.; Gita Widi Bhawika, SST, M.MT.; Dr. Wiwik Dwi Pratiwi dan Kiki Dwi Wulandari, ST, MT. serta beberapa mahasiswa.

Kolaborasi tersebut menghasilkan bangunan yang memanfaatkan FABA dari Unit Pembangkitan Paiton itu telah diresmikan pada bulan desember ini dan akan dimanfaatkan sebagai Kantor Bumdes Sumberejo.

BIMA (Bangunan Instan Modular Sederhana) disematkan sebagai nama bagi inovasi bangunan berbahan utama FABA yang ramah lingkungan untuk Non-Engineered House (NEH) tahan gempa. Desain struktur dan material bangunan ini memenuhi standar PP No. 16 tahun 2021 (tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung), SNI 1726-2019 (tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung), SNI 8640-2018 (bata ringan) dan SNI 2847 2022 (persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung), SNI 1726-2019 (persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung).

Ketua Tim Penelitian ITS Dr Eng. Ir. Yuyun Tajunnisa, IPM memaparkan daya tekan beton BIMA mencapai 23-25 Mpa, dimana syarat minimum untuk rumah tahan gempa> 21 MPa. Ikatan antar dindingnya menggunakan mortar sehingga memiliki ikatan yang kuat jika dibandingkan dengan ikatan dinding bata merah.

Desain kolom dengan coakan yang memungkinkan adanya ikatan antara dinding dan kolom sehingga memperkuat struktur dari beban gempa. Selain itu, koneksi kolom ke dinding menggunakan sistem jepit non angkur atau dinding dipasang menjorok di dalam kolom, sebagai struktur tahan gempa.

1 2Laman berikutnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button