PLN Nusantara Power Gelar Nusantara Business Xcelleration 2025

INDOPOSCO.ID – PT Perusahaan Listrik Negara Nusantara Power (PLN NP) menyelenggarakan Nusantara Business Xcelleration (NBX) 2025. Forum ini menjadi ajang strategis pemangku kepentingan guna memperluas kolaborasi di sektor energi dan memperkuat ekosistem transisi energi Indonesia.
NBX 2025 menghadirkan berbagai inisiatif strategis, mulai dari penguatan energi ramah lingkungan di sekitar PLN Nusantara Power, hingga berbagai lini bisnis yang sedang diperkuat PLN NP seperti hydrogen hijau, pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), hingga informasi tentang bursa karbon.
Dalam kesempatan ini, PLN Nusantara Power menandatangani lima perjanjian strategis dengan berbagai instansi dan bertujuan untuk peningkatan energi ramah lingkungan untuk menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyampaikan arah perusahaan dalam pengembangan berbagai inovasi untuk mendukung tujuan tersebut.
“Kolaborasi yang terjalin melalui seluruh MoU ini mencakup aspek penting dalam operasional pembangkitan: kesinambungan pasokan air, penerapan teknologi rendah karbon, serta peningkatan keandalan melalui layanan MRO. Kesepakatan ini memperkuat posisi PLN Nusantara Power sebagai penggerak transisi energi sekaligus mendukung target Net Zero Emission 2060,” ujarnya, dalam keterangannya, dikutip Kamis (25/9/2025).
Adapun PLN NP menjalin dua kerja sama Perum Jasa Tirta 1 dan Perum Jasa Tirta 2 tentang pemanfaatan dan pengelolaan air yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan dan Batutegi.
Selain itu, PLN Nusantara Power juga memperkuat transisi energi melalui kerja sama pengembangan teknologi co-firing Bio-CNG bersama PT KIS Biofuels Indonesia dan PT ReNIKOLA Primer Energi. Bio-CNG (Compressed Natural Gas) yang berasal dari limbah kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) telah berhasil diuji coba di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Belawan pada Agustus 2025, menandai langkah penting penggunaan bahan bakar karbon netral dalam pembangkitan listrik.
Kolaborasi ini akan terus dikembangkan melalui studi dan uji coba lebih lanjut di berbagai unit pembangkit PLN Group, sebagai bagian dari upaya nyata mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060.
Kedua perjanjian ini menjadi wujud nyata komitmen PLN NP dalam mendukung pembangkitan energi bersih sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sekaligus sebagai yang pertama di Indonesia dalam pemanfaatan limbah perkebunan kelapa sawit sebagai bahan bakar co-firing.
Bio-CNG dari limbah POME perkebunan kelapa sawit di Langkat telah sukses diuji coba pada 14 Agustus 2025 di PLTGU Belawan. Sebagai bahan bakar karbon netral, Bio-CNG dapat diproduksi dengan jalur rendah emisi bahkan tanpa emisi karbon, menjadi opsi unggul dalam mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik.
“Penandatanganan nota kesepahaman pengembangan teknologi co-firing Bio-CNG ini menjadi bukti komitmen PLN Nusantara Power dalam memperluas kolaborasi lintas sektor untuk menghadirkan energi bersih. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat keandalan pembangkitan listrik, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060,” jelas Ruly.
Selain itu, PLN NP juga terus menguatkan kolaborasi di internal PLN Group. Pada NBX 2025 ini menjadi momentum penandatanganan kerja sama pengembangan jasa Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) antara PLN NP dan PLN Pusharlis dengan konsentrasi pada peningkatan kompetensi tenaga ahli, inovasi layanan pemeliharaan pembangkit, serta eksplorasi potensi pasar jasa MRO di dalam maupun luar PLN Group. (srv)