Ekonomi

AsiaXchange 2025, Entaskan Masalah Urbanisasi Hingga Risiko Perubahan Iklan di Asia

INDOPOSCO.ID – AsiaXchange 2025 menjadi pertemuan terkemuka para pemimpin global dan regional. Kegiatan yang diselenggarakan The Rockefeller Foundation ini digelar di Jakarta mempertemukan para pembuat kebijakan, eksekutif bisnis, filantropis, perwakilan dari lembaga multilateral hingga akademisi.

“Di The Rockefeller Foundation, kami percaya pada kekuatan kolaborasi untuk mentransformasi sistem dan menghadirkan dampak dalam skala besar,” ujar Elizabeth Yee, Executive Vice President of Programs, The Rockefeller Foundation dalam keterangan, Kamis (2/10/2025).

Asia saat ini menjadi rumah bagi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, tetapi juga beberapa kesenjangan paling mencolok. Dari mulai urbanisasi yang pesat, populasi muda yang kesulitan mencari pekerjaan, dan meningkatnya kerentanan terhadap risiko perubahan iklim.

“Tanpa kolaborasi yang lebih erat dan aksi yang lebih berani, kondisi ini akan terus berlanjut hingga menyebabkan jutaan orang akan terus tertinggal,” katanya.

Ia mengatakan, AsiaXchange 2025 hadir dengan membawa tujuan yang memiliki urgensi tinggi, yakni memastikan berbagai solusi yang sudah terbukti berhasil untuk meningkatkan kesejahteraan dapat diperluas lintas negara, sektor, dan generasi, agar pertumbuhan Asia benar-benar inklusif dan berdampak bagi semua kalangan.

Di tengah perubahan demografi, pergeseran geopolitik, serta tantangan iklim dan pembangunan yang semakin kompleks, AsiaXchange 2025 hadir dengan tiga pilar utama. Di antaranya; inspire, connect dan invest.

“AsiaXchange 2025 adalah tentang bagaimana membawa solusi yang sudah terbukti menuju dampak berskala luas. Sekaligus menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas batas dapat menumbuhkan ide-ide besar dan membentuk masa depan yang lebih inklusif serta berkelanjutan bagi semua,” terangnya.

Pada AsiaXchange 2025 akan menyoroti berbagai model yang mampu mengubah ambisi menjadi aksi nyata, termasuk inovasi berskala regional di bidang energi terbarukan, infrastruktur digital, pertanian regeneratif, sistem kesehatan, dan pembiayaan pembangunan.

Sesi-sesi juga akan membahas bagaimana Asia dapat memanfaatkan sumber daya internalnya dari sovereign fund hingga modal filantropi untuk mendanai solusi pembangunan generasi mendatang.

“Asia berada di jantung pertumbuhan ekonomi dunia, namun kawasan ini masih harus menghadapi ketimpangan dalam kesempatan, akses, dan hasil,” ujar Deepali Khanna, Senior Vice President & Head of Asia, The Rockefeller Foundation.

Ia mengatakan, AsiaXchange 2025 dirancang bukan hanya untuk bertukar gagasan, tetapi juga untuk mendorong komitmen dari pemerintah, investor, dan inovator yang akan diwujudkan dalam program berskala besar serta solusi terdanai bagi jutaan orang di seluruh Asia.

“AsiaXchange 2025 fokus pada kemajuan sebagai sebuah platform penting yang menyatukan kepemimpinan, ide, dan modal Asia untuk mendorong kemajuan yang berakar secara lokal sekaligus relevan secara global,” katanya.

Diketahui, pelaksanaan tahun ini melanjutkan momentum dari AsiaXchange sebelumnya di New Delhi (2023) dan Bangkok (2024), sekaligus menegaskan komitmen The Rockefeller Foundation dalam meningkatkan kesejahteraan komunitas yang selama ini terpinggirkan dan mendorong masa depan yang berkelanjutan di Asia dan dunia. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button