Emas Menguat di Tengah Ekspektasi Perlambatan Kenaikan Suku Bunga Fed

INDOPOSCO.ID – Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (20/1) atau Sabtu (21/1) pagi WIB, memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut dan mempertahankan kilaunya selama lima minggu beruntun karena Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan memperlambat kenaikan suku bunganya.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD4,30 atau 0,22 persen menjadi ditutup pada USD1.928,20 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di USD1.939,00 dan terendah di USD1.922,00.
Selain kenaikannya pada Jumat (20/1), patokan kontrak berjangka emas Amerika Serikat (AS) juga naik 0,3 persen untuk pekanini, menambah kenaikan 6,7 persen selama empat minggu sebelumnya dan kenaikan mingguan terpanjang sejak Agustus 2020.
Baca Juga : Inflasi AS Sesuai Ekspetasi, Harga Emas Dunia Melonjak
Harga emas berjangka terangkat USD16,90 atau 0,89 persen menjadi USD1.923,90 dolar AS pada Kamis (19/1), setelah jatuh USD2,90 atau 0,15 persen menjadi USD1.907,00 pada Rabu (18/1), dan anjlok USD11,80 atau 0,60 persen menjadi USD1.909,90 pada Selasa (17/1).
“Emas menghadapi beberapa resistensi kuat menjelang level USD1.950 dan itu mungkin bertahan sampai kita mendapatkan keputusan FOMC pada awal bulan depan,” ujar Analis platform perdagangan daring OANDA, Ed Moya, mengacu pada keputusan suku bunga 1 Februari dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
“Jika momentum bullish tetap ada, level USD2 ribu akan tetap menjadi resistensi besar,” tambahnya, seperti dilansir Antara, Sabtu (21/1).
Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada Jumat (20/1) di pertemuan New Jersey Bankers Association, ia mengharapkan kenaikan suku bunga 25 basis poin akan sesuai untuk maju setelah kampanye kenaikan suku bunga yang agresif tahun lalu. Dia memperkirakan Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga beberapa kali lagi.
Investor sudah mulai mempertimbangkan risiko yang terkait dengan kredit real estat AS, yang dicatat oleh para analis pasar tertekan, juga mendukung emas.
National Association of Realtors (NAR) melaporkan Jumat (20/1/2023) bahwa penjualan rumah yang telah ada (existing-home) di AS turun 1,5 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,02 juta pada Desember, tingkat bulanan terendah sejak November 2010.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret terdongkrak 6,5 sen atau 0,27 persen, menjadi ditutup pada USD23,935 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD6,7 atau 0,64 persen, menjadi menetap pada USD1.047,80 per ounce.(mg2)