Ekonomi

Rupiah Masih Berpeluang Menguat Dibayangi Kekhawatiran Resesi

INDOPOSCO.ID – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (31/5) masih berpeluang menguat, dibayangi kekhawatiran terjadinya resesi akibat kenaikan suku bunga global.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.571 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.557 per USD.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah mungkin masih bisa menguat terhadap dolar AS hari ini.

Baca Juga : Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Pengumuman Hasil RDG BI

“Rilis data PMI manufaktur China bulan Mei yang lebih bagus dari proyeksi meskipun masih dalam angka kontraksi, bisa memberikan sentimen positif ke pasar,” ujar Ariston, Selasa (31/5/2022), seperti dikutip Antara.

Indeks Manajer Pembelian atau Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur China periode Mei 2022 naik menjadi 49,6, dari sebelumnya pada April lalu di angka 47,4.

Dari dalam negeri sendiri, data dan aktivitas ekonomi Indonesia yang membaik juga membantu menjaga kekuatan rupiah.

“Surplus besar neraca perdagangan memberikan buffer untuk rupiah. Wacana pengetatan moneter BI juga membantu menjaga kekuatan rupiah,” kata Ariston.

Tapi di sisi lain, lanjutnya, kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga global yang bisa memicu resesi, dapat memberikan tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah hari ini.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.500 per USD hingga Rp14.600 per USD.

Pada Senin (30/5/2022) rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.557 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.567 per USD.(mg2)

Back to top button