Dukung Kemandirian Pesantren di Indramayu, PDC Resmikan Rumah Produksi Pengolahan Tempe

INDOPOSCO.ID – PT Patra Drilling Contractor (PDC) meresmikan rumah produksi tempe di Pondok Pesantren (Ponpes) Tarbiyatul Ath’fal, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (28/8/2025).
Pendirian rumah produksi tempe ini bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PDC bertajuk “Tempesantren” yang diselenggarakan di Ponpes Tarbiyatul Ath’fal sejak 8 Juli 2025 silam.
Selain pembangunan rumah produksi tempe, dalam program Tempesantren, PDC memberikan pelatihan teknis produksi tempe secara higienis dan manajemen usaha bagi santri dan warga sekitar.
Peresmian rumah produksi tempe dihadiri Direktur Keuangan PDC Fitra Adriza, Corporate Secretary PDC Ani Aryani, Ast. Man Food & Lodging Services PDC Febriyanti Lestari, Kepala Bagian Kesra Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu Riko Atang Hasbudi, dan perwakilan Camat Kroya.
“Melalui program Tempesantren, PDC mendorong pengembangan usaha ekonomi produktif untuk terwujudnya pesantren yang mandiri, berdaya, dan memberdayakan,” ujar Fitra, dalam sambutannya.
Target program ini pesantren bisa meningkatkan pendapatan dari produksi tempe, yang kini diproduksi dengan peralatan yang lebih baik dan metode yang lebih higienis. Target lainnya, pesantren bisa memberdayakan santri dan masyarakat sekitar di rumah produksi tempe.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Kesra Riko Atang Hasbudi, mewakili Pemkab Indramayu, mengucapkan terima kasih pada PDC atas program TJSL kepada Ponpes Tarbiyatul Ath’fal.
“Ini membangun kebersamaan mewujudkan pesantren dinamis yang berorientasi ekonomi kerakyatan dalam jalur keagamaan, yang selama ini tidak semuanya bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah,” ucapnya.
Senada dengan Kepala Bagian Kesra Indramayu, pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Ath’fal, KH. Amin Royani mengucapkan terima kasih pada PDC atas program tempesantren yang dilaksanakan.
Pengasuh ponpes itu menerangkan ia telah merintis dan mengelola pembuatan tempe sejak sembilan tahun yang lalu. Produksi tempe dijalani pesantren untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat mengandalkan pihak lain.
“Alhamdullilah, produksi tempe masih terus berjalan baik, ditambah lagi sekarang mendapatkan dukungan,” jelasnya.
Selain pembangunan rumah produksi tempet, PDC juga memberikan berbagai sarana dan prasarana produksi tempe, seperti bak perendam kacang kedelai, panci pengukus, mesin mixer, mesin spiner untuk mengeringkan kedelai, hingga plastik kemasan serta pembuatan sertifikasi halal.
Sesuai pelatihan yang telah dilaksanakan, produksi tempe Ponpes Tarbiyatul Ath’fal dipastikan telah memenuhi persyaratan dan lolos quality control (QC) serta tersertifikat halal.
Program Tempesantren sejalan dengan pencapaian sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya SDGs poin 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan poin 10 tentang berkurangnya kesenjangan. (srv)