Nusantara

PHM Bangun Harapan dan Tingkatkan Kompetensi Guru di Pesisir Mahakam lewat Sekolah Negeri Terapung

INOPOSCO.ID – Matahari baru saja naik ketika deru perahu ketinting mulai terdengar memecah permukaan air Sungai Mahakam. Di atas perahu itu, duduk sekelompok guru dengan semangat yang tak kalah kuat dari arus sungai yang mereka lalui. Tujuan mereka: Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Anggana, sebuah sekolah yang terletak di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Provinsi Kalimantan Timur.

Mereka bukan sekadar datang untuk mengajar atau menilai hasil belajar siswa. Hari itu, Sabtu, 26 Juli 2025, sebanyak 28 guru dan kepala sekolah dari 11 SMP dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kecamatan Anggana berkumpul untuk mengikuti lokakarya bertema Strategi Peningkatan Numerasi, yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Kegiatan ini menjadi bagian dari program CSR Sekolah Negeri Terapung, inisiatif kolaboratif antara PHM dan Guru Penggerak dari Indonesia Mengajar.

Lokakarya ini bukan kegiatan sekali jalan. Melainkan bagian dari komitmen bulanan yang dikemas dalam wadah Komunitas Belajar Kukar Pintar Idaman Pertamina Hulu Mahakam Anggana (KBKPI PHM Anggana). Sebuah ruang tumbuh bersama yang dibangun bukan hanya untuk berbagi ilmu, tetapi juga untuk menyatukan semangat para pendidik yang tersebar di wilayah-wilayah terpencil.

Di dalam ruang kelas sederhana yang disulap menjadi forum diskusi, berbagai cerita dan strategi pengajaran dibagikan. Setiap bulan, tema yang diangkat pun berbeda, menyesuaikan dengan kebutuhan aktual para guru. Dari masalah dasar numerasi, literasi, hingga pendekatan lintas mata pelajaran, semua dibahas dengan semangat kolektif untuk membawa perubahan di ruang-ruang kelas mereka masing-masing.

Siti, salah satu anggota aktif KBKPI PHM Anggana, tidak bisa menyembunyikan antusiasmenya. Bagi Siti, kegiatan seperti ini adalah oase di tengah keterbatasan akses dan fasilitas.

“Materinya menarik, disampaikan dengan sabar, dan sangat aplikatif. Kami juga jadi memahami tantangan guru-guru yang mengajar di sekolah yang hanya dapat diakses lewat jalur laut. Ini pengalaman yang sangat membuka mata,” tuturnya.

Pengalaman itu bukan hanya memperkaya kompetensinya sebagai pendidik, tetapi juga memperluas empatinya terhadap perjuangan rekan-rekannya yang mengabdi di titik-titik paling ujung Kalimantan Timur.

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menyelenggarakan lokakarya bertemakan Strategi Peningkatan Numerasi di SMP Negeri 6 Anggana, Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (26/7/2025). Foto: PHM

Apresiasi turut datang dari pihak penyelenggara. Frans Alexander A. Hukom, Head of Communication, Relations, dan CID Zona 8 PHM, memberikan penghargaan atas dedikasi para guru yang bersedia menempuh perjalanan panjang demi menuntut ilmu dan berbagi pengalaman.

“Kami percaya bahwa pendidikan yang kuat dimulai dari guru yang terus belajar. Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat menjadi mitra strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah operasi kami,” imbuhnya.

Frans juga menegaskan PHM akan terus mendukung kegiatan serupa dengan menyediakan fasilitas yang memadai sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap pengembangan masyarakat dan pelibatan pemangku kepentingan lokal, khususnya di sektor pendidikan.

Program Sekolah Negeri Terapung yang menjadi payung utama kegiatan ini lahir dari keprihatinan akan akses pendidikan di daerah perairan dan pesisir Mahakam. Tantangan geografis membuat banyak sekolah di wilayah ini tertinggal dari segi fasilitas, kompetensi pengajar, dan ekosistem pembelajarannya. Oleh karena itu, PHM tidak hanya fokus pada penyediaan sarana fisik, tetapi juga pada peningkatan kompetensi guru serta penguatan kolaborasi antarsekolah.

Lebih dari sekadar program CSR, inisiatif ini merupakan wujud nyata dukungan PHM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas, dengan fokus pada pemerataan akses bagi tenaga pendidik yang berada di wilayah-wilayah 3T.

PT Pertamina Hulu Mahakam sendiri adalah anak perusahaan dari PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Zona 8, yang mengelola bisnis hulu migas di Wilayah Kerja Mahakam, Kalimantan Timur. Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), PHM terus mendorong pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang inovatif dan berdampak di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, hingga tanggap bencana.

Semangat para guru yang hadir dalam lokakarya hari itu bukan sekadar simbol dedikasi. Mereka adalah bukti nyata bahwa perubahan pendidikan bisa dimulai dari mana saja, bahkan dari sebuah sekolah terapung di ujung sungai Mahakam. Di balik itu semua, ada dukungan kolektif dari mereka yang percaya bahwa pendidikan berkualitas harus hadir untuk semua, tak peduli seberapa jauh harus melintasi air dan waktu untuk mencapainya.(rmn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button