G20 Ajang Indonesia Promosikan Keunggulan Riset dan Inovasi

INDOPOSCO.ID – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan Pertemuan Inisiatif Riset dan Inovasi atau Research and Innovation Initiative Gathering (RIIG) G20 menjadi ajang bagi Indonesia untuk mempromosikan keunggulannya di bidang riset dan inovasi.
“Kegiatan ini (RIIG G20) kita peruntukan sebagai ajang jualan kita untuk mempromosikan keunggulan riset dan inovasi. Kita harus mampu menyampaikan kepada dunia apa keunggulan kita, sehingga produk kita dibeli dan negara-negara maju akan bekerja sama dengan kita,” tutur Pelaksana tugas Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Subandi Sardjoko dalam keterangan pers BRIN di Jakarta, Jumat (18/2), seperti dikutip Antara.
Subandi mengatakan dari acara RIIG G20 yang oleh dikoordinasikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), diharapkan muncul kolaborasi antara Indonesia dengan negara anggota G20.
Ia mengatakan tema utama yang harus dijadikan unggulan dalam perhelatan RIIG nanti adalah pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam mendukung ekonomi hijau dan biru.
Perihal itu dikarenakan isu ekonomi hijau dan biru menjadi poin mendunia yang selalu diulas dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
Subandi juga mengatakan tema selanjutnya yang juga akan diulas dalam RIIG G20 yakni meningkatkan kerja sama riset dan inovasi melalui memberi sarana, infrastruktur, dan pendanaan.
Menurut ia, tema tersebut membuktikan bahwa Indonesia telah memiliki berbagai fasilitas dan infrastruktur yang siap untuk dikolaborasikan antarnegara anggota G20.
“Kapasitas periset kita melalui kolaborasi ini bisa ditingkatkan sehingga sumber daya riset kita nantinya akan semakin kuat,” ucap Subandi.
Ia berharap kedua tema tersebut nantinya dapat berhubungan dengan isu global, yakni pandemi Covid-19 dan perubahan iklim. Melalui riset dan inovasi, BRIN diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.
Subandi mengatakan pandemi Covid-19 turut pengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Agar bisa lepas dari persoalan ekonomi dan bangun dari krisis sebagai dampak dari pandemi Covid-19, Indonesia membutuhkan transformasi ekonomi sebagai strategi jangka panjang.
“Strateginya adalah melakukan pergeseran struktur ekonomi dari sektor kurang produktif ke sektor yang lebih produktif/industrialisasi, dan pergeseran produktivitas antar sektor,” tuturnya.
Strategi selanjutnya adalah ekonomi hijau sebagai bentuk pembangunan yang mensinergikan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan, yang dilakukan melalui Ekonomi Rendah Karbon dan Transisi Energi. (mg4)